PSM Makassar

PSM Makassar Pikir-pikir Lepas Ananda Raehan ke Liga 2

Penulis: M Yaumil
Editor: Sukmawati Ibrahim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemain PSM Makassar Ananda Raehan saat meraih emas bersama Timnas Indonesia di Sea Games 2023 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PSM Makassar pikir-pikir untuk melepas Ananda Raehan ke Liga 2 musim 2024-2025.

Ananda Raehan salah satu talenta berbakat PSM Makassar.

Hal ini bermula dari statement COO Bhayangkara Kombes Pol Sumardji.

Sumardji memberikan perintah bahwa semua pemain berstatus Polri harus membela Bhayangkara Fc yang turun kasta ke Liga 2.

Pernyataan ini membuat banyak respon dari manajer maupun pemilik klub.

Selain Ananda Raehan, ada juga pemain lain yang berstatus polisi.

Statement ini menimbulkan banyak tanda tanya.

Ananda Raehan sendiri memiliki kontrak jangka panjang bersama Pasukan Ramang.

Baca juga: PSM Makassar Selektif Rekrut Pemain Lokal dan Asing, Ogah Ngulang Kesalahan Liga 1 2023/2024

Pemuda asal Antang itu punya durasi kontrak sampai 2026.

MO Bhayangkara Fc, Ipda Anggara Bratama mengatakan sejauh ini belum ada informasi lebih lanjut terkait statement tersebut.

Manajemen Bhayangkara Fc belum menindaklanjuti statement dari COO.

Tentu hal itu memiliki polemik tersendiri.

Dia menyarankan agar konfirmasi dan klarifikasi tertuju pada yang bersangkutan atau COO Kombes Pol Sumardji.

“Mungkin kalau masalah itu bisa ditanyakan langsung ke pak Mardji ya, soalnya sejauh ini saya belum dapat info apa-apa masalah itu dari management,” katanya kepada tribun timur, Jumat (10/5/2024).

Direktur Utama PSM Makassar, Sadikin Aksa juga punya pemikiran sendiri.

Sadikin Aksa lebih memilih untuk melihat situasi dan tidak terburu-buru.

Tapi menurutnya juga, pemain yang terikat kontrak tidak bisa langsung pergi begitu saja.

Ada proses dan mekanisme yang harus dilalui.

Terkait statement Sumardji juga berdampak pada pemain lain.

Sehingga butuh pembicaraan lebih lanjut lagi terkait hal itu.

“Yah tidak boleh segampang begitu. Mereka ada kontrak sama kami,” katanya pada, Senin (6/5/2024) lalu.

“Kalau saya sih, ini pasti akan menjadi isu besar kalau benar terjadi. Tapi saya harap kebijakan dari PSSI,” tambahnya.

COO Bhayangkara Fc Sumardji memegang beberapa jabatan penting di sepak bola Indonesia.

Sehingga saat statement itu keluar belum jelas yang bersangkutan berbicara atas nama klub atau PSSI.

Sehingga persoalan ini butuh waktu untuk klarifikasi.

Agar semua pihak bisa mengambil kebijakan yang tidak merugikan klub.

“Yah, serba salah juga karena Pak Sumardji ini berbicara sebagai apa? Dia anggota Exco, Ketua BTN dan COO-nya Bhayangkara Presisi Indonesia FC, yah kan kami tidak tahu,” ujar pengusaha itu.

“Kami lihat saja nanti karena Liga 1 juga belum selesai, masih ada championship series, jadi masih panjang,” tandasnya. (*)

 


 


 

Berita Terkini