Pilgub NTT 2024

Profil Frans Aba Anak Muda NTT Bakal Calon Gubernur Usungan PAN, Punya Segudang Prestasi

Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Frans Aba bersama tim suksesnya saat menyerahkan dokumen pendaftaran ke pengurus DPW PAN NTT.

TRIBUN-TIMUR.COM - Frans Aba bakal calon gubernur Nusa Tenggara Timur mendaftar ke DPW Partai Amanat Nasional (PAN) NTT. 

Frans Aba didampingi keluarga maupun pendukungnya datang ke Rumah PAN NTT membawa dokumen pendaftaran, pada Selasa 30 April 2024.

Anak muda NTT itu menyampaikan terima kasih kepada PAN. 

Frans Aba mengawali pembicaraan dengan menggambarkan dirinya sebagai seorang  tenaga pengajar dalam sisi etika, moral dan pranata sosial.

Menurut dia, PAN juga punya kesamaan seperti itu. 

"PAN NTT menjunjung hal itu. PAN memberikan warna tersendiri pluralisme yaitu dalam satu kesatuan bangsa, dan khususnya di Flobamora," ujarnya.

 Dia mengatakan, begitu banyak kerja yang dilakukan PAN untuk NTT.

Ia menyebut anggota DPR RI seperti Ketua DPW PAN NTT Ahmad Yohan, telah membuktikan bahwa tidak ada batasan antara suku, ras dan agama. 

"PAN adalah bagian dari saya sebagai basis moral dalam membangun NTT," kata dia. 

Sebagai anak daerah, Frans Aba meminta agar PAN membantu dirinya dalam perjalanan politik yang dilakukan ini secara gotong royong membangun NTT.

Sejalan itu, partai berlambang matahari putih itu diyakini bisa menyinari rangkaian agenda pengabdian bagi masyarakat. 

Dia mengatakan, saat ini dirinya bukan merupakan kader partai.

Kesadaran itu mendorong dirinya untuk melakukan pendaftaran ke parpol yang ada.

Ia mengaku semua parpol, dirinya akan mendaftar sebagai bakal calon.

Sebab, hampir semua parpol tidak bisa mengusung sendiri bakal calon.

Dalam hari yang sama dirinya akan mendaftar ke Hanura dan PAN. Kemudian melanjutkan pendaftaran ke PDI Perjuangan dan Perindo sehari setelahnya.

Lalu, ia mendaftar ke Gerindra dan PSI NTT dua hari lagi.

Total ada 7 parpol yang akan dia daftarkan diri. 

"Partai yang ada kita sudah komunikasi. Kita tidak bicara sebagai gubernur, sebelum ada calon gubernur. Saya bukan orang partai, maka saya mendaftar ke tujuh partai," ujarnya. 

Frans Aba mengaku, dirinya selalu menekankan aspek kekurangan di NTT.

Hal itu juga menjadi perhatian utama dari PAN.

Dasar itu yang membuat dirinya ikut ambil bagian untuk mendaftar sebagai bakal calon gubernur lewat PAN NTT. 

"Ini yang kami mempunyai kesamaan visi. PAN punya ideologi perjuangan," sebutnya.

Frans Aba menghormati segala proses yang ada. Komunikasi secara pribadi dengan DPP PAN akan ia bangun.

Dia ingin segala tahapan berjalan sesuai dengan mekanisme.

Apalagi sebagai bukan orang partai, ia harus menerima apapun keputusan dari DPP. 

Frans Aba menyebut semua partai itu pasti punya pertimbangan.

Namun begitu, dia yakin semua pertimbangan itu pasti punya kesamaan dengan dirinya. 

Sekretaris DPW PAN NTT Marthen Lenggu menggambarkan tentang kehidupan dalam PAN.

Dia mengaku hal itu merupakan sesuatu yang khas dan berkaitan dengan kultur dalam aktivitas PAN. 

Ia memohon maaf karena ketua DPW PAN NTT Ahmad Yohan tidak bisa hadir dalam agenda, sebagai bagian dari kerja pengabdian dalam pembangunan di NTT lewat Pilkada. 

"Sosok muda, tokoh muda hadir di NTT. Kita mendengar, nama Frans Aba itu mulai muncul ketika bapa mendeklarasikan diri. Di lingkup kami PAN, nama bapa salah satu menjadi perbincangan," kata dia. 

Marthen Lenggu menyebut Frans Aba sosok yang patut diperhitungkan.

PAN NTT juga punya fokus dalam bidang pendidikan, kesehatan dan kemiskinan.

Dengan kapasitas yang dimiliki, NTT bisa keluar dari berbagai persoalan yang ada. 

"Memiliki kriteria yang kayak untuk diusung. Karena Frans Aba punya latar belakang sebagai akademisi dan peneliti," kata dia. 

Dia menyebut, PAN NTT tengah mencari pemimpin untuk mengurai masalah yang sangat banyak ini dan tidak sekedar memilih orang untuk berkuasa.

Dengan pengalaman yang ada, Frans Aba diyakini bisa membantu proses itu. 

Proses ini merupakan tahapan awal dan akan diputuskan oleh DPP.

Semua berkas pendaftaran akan diserahkan ke DPP. Sebab, perlu ada komunikasi politik dengan parpol lainnya.

Apalagi PAN NTT hanya punya 4 kursi DPRD NTT dari total 13 mengusung seorang kepala daerah. 

Dia berharap agar Frans Aba juga terus membangun komunikasi politik dengan parpol lainnya.

Ia menyebut segala tahapan ini memang tidak mudah. Semua kerja membutuhkan energi dan ketekunan yang kuat. 

"Sudah ada dua dan hari ini yang ketiga bakal calon yang mendaftar. Setelah ini kita akan panggil dan menyamakan visi dan misi," kata dia. 

Dengan kesamaan pandangan itu paling tidak memberi efek saat proses kampanye berlangsung.

Di samping adanya komunikasi politik bersama parpol lainnya untuk membentuk koalisi, maupun menggelar survei untuk para kandidat. 

Marthen Lenggu mengaku semua orang berhak untuk mendaftar.

Survei akan menjadi tolak ukur.

Pembiayaan survei juga akan dibicarakan ditingkatkan DPP PAN. 

Sosok Frans Aba

Bursa Calon Gubernur NTT kali ini diwarnai dengan nama-nama baru yang akan bersaing dengan tokoh-tokoh yang sudah dikenal di NTTY

Salah satu anak NTT yang sudah menyatakan secara terbuka siap menjadi Gubernur NTT , adalah Dr. Frans Abba

Sosok Frans Abba yang menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi di Universitas Katolik Widya Mandira Kupang merupakan tipe orang pekeras dan pantang menyerah


Sikapnya yang selalu optimis sudah situnjukan sejak memimpin BEM Fakultas Ekonomi Unwira semasa putra berdarah Ende kelahiran Kupang itu duduk di bangku kuliah

Baca juga: Frans Aba: Jangan Batasi Ruang Gerak Orang untuk Improvisasi Pemikiran dalam Konteks Membangun NTT

Baca juga: Butuh tenaga kerja terbaik untuk bisnismu? Cari di sini!

Dan, sikap terus belanjut saat mengambim program master dan doktoral di Malaysia dan Singapura

Kini, Frans Aba aktif di lembaga-lembaga Ekonomi berskala nasional dan internasinal. Ia kerap menjadi bagian dari tim pengakajian ekonomi dan pembangunan di dalam negeri maupun luar negeri seperti Jakarta, Kuala Lumpur, Singapura bahkan hingga di beberapa negara Asia, China maupun Amerika Serikat.

Keinginan menjadi Gubernur NTT lantaran dirinya gerah dengan pemberitaan yang menyebut NTT Provinsi Termskin nomor 3 di Indonesia

Menurut anak Oebufu ini, NTT dengan kakayaan alam dan sumber daya manusia mestinya masuk dalam provinsi yang berada diluar daftar Provinsi Miskin.

Riwayat Pendidikan

Tahun 2012 Philosophi of Doctoral (S3) University Sains Malaysia.

Tahun 2006 Master Of Economic (M.Ec) di Nasional University of Malaysia

Tahun 2001 Sarjana Ekonomi di UNIKA Widya Mandira Kupang – NTT

Tahun 1992 SMA Negeri 1 Kupang

Tahun 1991 SMA Syuradikara Ende Flores

Tahun 1990 SMP Katolik Ndao-Ende, NTT

Tahun 1989 SD Negeri Tingkat Oebobo – Kupang

Tahun 1984 SD Katolik Nggela Ende-Flores

Pengalaman Kerja

 Tim Trading PTE LTD Forefront Marine Energy di Singapur 2010 – sekarang

Peneliti Kebijakan Public Finance Indonesia, Malaysia dan Singapura 2010- sekarang

Dosen di National University of Malaysia 2007-2010

Peneliti Kajian Ekonomi Kandungan Mineral dan Pertambangan untuk kawasan Indonesia bekerja sama dengan Badan

Geologi Bandung dan Konsorsium dari Kanada dan China Tahun 2007- 2008

Studi Investasi dan pengembangan usaha serta kebijakan pablik di kawasan perbatasan dengan Ford Foundation 1999/2000

Studi Rural Development NIPPON KOEI Konsultan Jepang JIBIC 2000/2001

Asisten dosen pada Fakulti Ekonomi Jurusan Studi Manajemen UNIKA Widya Mandira Kupang NTT, tahun 1998/2000

Tim Pemantau Independent Penanganan dan Penanggulangan Pengungsi (Referguis) Timor-Timor di NTT UNDP, tahun 1999/2000

Pendiri dan Chairman NGO RAKIT 2006-Sekarang

Dosen Tetap di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Katolik Atma Jaya Indonesia Jakarta, pada program studi Masgister Ekonomi Terapan

Tim Peneliti Ahli OJK

Tim Ahli sekaligus Pengajar bagi mahasiswa dan karyawan di BCA

Pimpinan dan Pemegang saham terbesar Perusahaan Oktus Internasional yang berkedudukan di Singapura

Anggota inisioator pembuatan jalan kereta api Trans Borneo Railway sepanjang 1.500 KM yang menghubungkan jalur transportasi dan logistik baran untuk tiga negara tetangga Indonesia Borneo- Malaysia.

Pengalaman Organisasi

Pengurus Dewan Pakar di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)

Turut mendirikan Gerakan Bhineka Nasional (GBM) bersama Pak Eros Djarot

Turut menggagas Komite Indonesia Bebas Mafia (KIBMA)

Ketua Investigasi dan Kajian pada Persatuan Mahasiswa dan Pelajar Indonesia (PPI) untuk Malaysia dan Singapura Periode 2004-2005.

Aktivis Aliansi Buruh Migran Asia Tenggara tahun 2005-2006

Fungsionaris dan Deklarator Ikatan Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi se-Indonesia (ISMEI) periode 1998/1999.

Ketua Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi (SMPT) Universitas Widya Mandira Kupang, NTT periode 1997/1998.

Ketua Senat Mahasiswa (SEMA) FakultasWidya Mandira Kupang, NTT periode 1996/1997.

Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Widya Mandira Kupang, NTT periode 1995/1996.

Aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kupang, Tahun 1994/1999

Wakil Sekretaris Pengurus Daerah NTT Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri ABRI (FKPPI) 1994-1998.

Ketua Remaja Bhayangkara Club (RBC) Polisi Resort Kupang NTT 1991-1993. (*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com

Berita Terkini