Hari Buruh 2024

Titik Aksi May Day di Makassar: Flyover, Kantor DPRD, Kantor Gubernur, Depan Kampus Bakal Macet!

Penulis: Muslimin Emba
Editor: Sukmawati Ibrahim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi unjuk rasa may day atau hari buruh setiap 1 Mei.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Peringatan Hari Buruh Internasional atau Mau Day, 1 April 2024, besok, diprediksi akan diwarnai aksi unjuk rasa di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Sejumlah elemen buruh dan mahasiswa diperkirakan akan menyuarakan aspirasinya di momentum tahunan ini.

Salah satunya, dari Aliansi Rakyat Bersatu Merebut Kekuasaan (Rabuan).

Salah satu kordinator aksi, Salim, mengatakan, aliansi dari gabungan beberapa organisasi buruh ini bakal diikuti 500-1000an orang.

"Kalau rencana kami, besok akan kumpul di pintu II. Kemudian titik aksi kami di Kantor Wali Kota Makassar," ujar Salim ditemui di kantor Amerta Juscticia, Jl Timah Makassar, Selasa (30/4/2024) sore.

Adapun tuntutan bakal disuarakan lanjut Salim yaitu terkait Omnibus Law dan persoalan upah layak bagi pekerja.

"Kalau tuntutan, kami membawa enam tuntutan, yang pertama cabut Omnibus Law, Stop Kriminalisasi Gerakan Buruh," ujar Salim.

"Upah Sejahtera untuk Buruh, Pendidikan Gratis untuk Rakyat, Transisi Energi Tanpa Eksploitasi, Perkuat Konvensi Ailo Nomor 87 tentang kebebasan berserikat," sambungnya.

Menyuarakan penolakan Omnibus Law bagi, Salim bukan tanpa alasan.

Sebab, dengan adanya Omnibus Law itu, perusahaan dianggap semena-mena melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Baca juga: Video: Mahasiswa Palopo Bakar Ban Peringati Hari Buruh

"Pasca Omnibus Law ini, kasus-kasus PHK semakin banyak karena banyak ketentuan-ketentuan UU Cipta Kerja yang mempermudah pengusaha melakukan mulus-mulus, misalkan melakukan pekerjaan kontrak di seluruh pekerjaan," bebernya.

Aksi May Day Dikawal Polda Sulsel

Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, mengaku siap mengawal jalannya aksi unjuk rasa May Day.

Menurutnya, unjuk rasa adalah hak demokrasi yang dilindungi oleh konstitusi atau Undang-undang.

Hanya saja, kata Andi Rian, dalam penyampaian aspirasi, peserta aksi perlu juga menghormati hak warga negara lainnya.

"Silahkan berunjuk rasa, itu konstitusi, itu dilindungi undang-undang. Yang penting, saya mengajak semuanya berdemokrasi yang beradab," ujar Andi Rian ditemui di kantornya.

Demokrasi beradab lanjut Andi Rian, yaitu dengan tidak menggangu ketertiban umum atau aktivitas masyarakat.

"Bagaimana yang beradab itu? Kalau dalam demokrasi yang dijunjung tinggi itu Hak Azasi Manusia (HAM), hak azasi individu atau hak azasi perorangan," terang mantan Dirtipidum Mabes Polri ini.

"Artinya kalau Anda berteriak demokrasi, anda juga tidak boleh menabrak hak orang lain," sambungnya.

Orang nomor satu di Polda Sulsel ini, tidak merincikan jumlah personel yang bakal disiagakan.

Hanya saja, Andi Rian mengaku, jajarannya telah siap mengawal jalannya unjuk rasa sesuai estimasi pendemo.

"Jumlah personel saya tidak bisa rincikan tetapi kita lihat sejauh mana akan digelar demo, karena bisa saja tidak berpusat di Kota Makassar," jelasnya.

Selain itu, ia juga mengaku akan mengedepankan pola pengamanan persuasif dengan tidak membekali senjata kepada anggota yang bertugas.

Antisipasi Macet

Kasat Lantas Polrestabes Makassar Kompol Mamat Rahmat, mengaku telah menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan.

"Tetap kita fokus pada lalu lintas, kemudian Satuan Lalulintas akan melakukan rekayasa di beberapa titik yang sekiranya nanti akan dijadikan tempat orasi di tanggal 1 Mei atau May Day," lanjutnya.

Lebih lanjut dijelaskan Mamat, jalan diprediksi menjadi titik aksi yaitu Jl Urip Sumoharjo, Jl Perintis Kemerdekaan, Jl AP Pettarani dan Jl Sultan Alauddin.

"Seperti Flyover, Kantor DPRD, Kantor Gubernur, kemudian di Bundaran Bandara, dan depan Kampus-Kampus," ungkapnya.

Apabila terjadi penutupan jalan di Urip Sumoharjo, lanjut dia, maka arus Lalulintas bakal dialihkan ke arah Racing Center, kemudian tembus Boulevard. 

"Ada beberapa titik yang nanti kita akan lakukan rekayasa atau penutupan jalan. Dan Itu sudah kita jadikan bahan sebagai acuan. Tentunya Flyover menjadi titik dan ada beberapa titik yang akan ditutup," jelasnya.

Mamat pun mengimbau kepada pengendara untuk memperhatikan lokasi-lokasi yang akan menjadi titik aksi dan menghindari jalan protokol.

"Kami imbau kepada masyarakat, apabila terjadi unjuk rasa di hari buruh besok, hindari jalan protokol yang dijadikan unjuk rasa sebagai tempat orasi," imbuhnya.(*)

 

 


 

Berita Terkini