TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kasus kekerasan, baik verbal maupun fisik kerap terjadi di lingkungan sekolah.
Contoh yang sangat sering terjadi ialah bullying atau perundungan.
Kekerasan fisik yang memakan korban juga sudah pernah terjadi di Kota Makassar.
Baru-baru ini di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Manggala Makassar, seorang santri kehilangan nyawa akibat kekerasan senior.
Kasus kekerasan ini pun mendapat perhatian dari pemerintah.
Olehnya itu, Wali Kota Makassar Danny Pomanto memberikan tugas berat kepada para guru di Kota Makassar, khususnya mereka yang baru dilantik hari ini.
Sebanyak 1.852 ASN PPPK Guru yang diambil sumpahnya di Lapangan Karebosi Jl Ahmad Yani.
Danny berpesan agar para tenaga pendidik ini andil dalam memberantas kekerasan di lingkungan sekolah.
Mereka diharapkan melahirkan generasi unggul.
Baca juga: Lantik 1.852 PPPK Guru di Karebosi Makassar, Danny Pomanto Jadi Rebutan
"Termasuk itu (kekerasan), anak-anak yang energi nya tidak tersalurkan dengan baik disekolah itu akan cenderung dekat dengan kekerasan," ucap Danny Pomanto.
Danny menegaskan, profesi guru adalah pekerjaan yang luar biasa.
Di tangan merekalah nilai dan masa depan anak-anak berada.
"Saya berharap mereka akan mempoles anak-anak kita menjadi unggul mulai hari ini hingga masa depan. Membawa nilai, jangan menganggap kalau hanya sekadar mengajar dan mendidik karena mendidik itu menanam. Kalau mengajar hanya menyampaikan apa yang diajarkan," tegas Danny Pomanto.
Bukti keseriusan Danny terhadap pendidikan Kota Makassar yaitu meningkatkan kesejahteraan para guru dengan mengangkat guru sukarela menjadi tenaga Laskar Pelangi.
Juga Danny mencanangkan program 18 Revolusi Pendidikan yang mana satu diantaranya adalah semua harus sekolah.
Artinya, melalui program ini diharapkan tak ada lagi anak-anak Makassar yang tidak sekolah. (*)