TRIBUN-TIMUR.COM - Poros Bonto Tangnga, Kecamatan Sinjai Borong, Kabupaten Sinjai sudah bisa dilalui kendaraan.
Poros antar kabupaten yang menghubungkan Desa Bontotangnga, Kecamatan Sinjai Borong dengan Desa Kahayya, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba sudah bisa dilalui, Senin (29/4/2024).
Lokasinya berada di Dusun Balangtieng Desa Bonto Tengnga, Kecamatan Sinjai Borong.
Poros Bonto Tangnga ini sempat tertutup longsor, Minggu (28/4/2024).
“Akses jalan sudah bisa dilalui kembali setelah material dibuka warga,” kata Andi Octave Amier, Bidang Penanggulangan Bencana BPBD Sinjai.
Penyebab tanah longsor setelah hujan mengguyur daerah itu.
Baca juga: BREAKING NEWS: Poros Bonto Tengnga Sinjai Borong Masih Tertutup Longsor
Tingginya curah hujan menyebabkan tanah pada lereng menjadi labil, sehingga menutup jalan kabupaten.
Pagi tadi masyarakat bersama setempat bersama anggota TNI melakukan aksi gotong royong bersihkan material.
Tak ada korban jiwa dan kerugian material sementara belum ditaksir.
Atas peristiwa itu, BPBD Sinjai melaporkan kejadian ke Pusdalops Provinsi dan BNPB.
Mereka juga sempat melakukan koordinasi dgn PUPR untuk penanganan menggunakan alat berat.
Melakukan aksi gotong royong pembersihan material longsor oleh warga setempat bersama TNI agar bisa dilalui kendaraan.
Baca juga: BREAKING NEWS: Tanah Longsor Timpa Irigasi di Tellulimpoe Sinjai, 10 Hektare Sawah Terdampak
Menghimbau untuk para pengguna jalan agar berhati-hati melintasi wilayah tersebut dikarenakan jalanan licin oleh material longsor baik dari arah Kahayya maupun dari Bontotangnga.
Mengimbau warga masyarakat agar waspada dan tetap siaga terhadap curah hujan tinggi diperkirakan akan berlangsung hingga Juni 2024.
Demikian juga potensi ancaman bencana yang ditimbulkan. Senantiasa memantau perkembangan informasi cuaca dari BMKG, BPBD dan media.
Dua hari terakhir ini hujan lebat terus melanda Sinjai dan Bulukumba. Di Sinjai sejumlah titik longsor di beberapa kecamatan.
Sedang di Bulukumba sebagian masih dilanda hujan sore ini. Sedang langit Bulukumba masih hitam pekat.(*)