Pilgub NTT 2024

Harta Kekayaan Irjen Purn Johni Asadoma Penantang Kuat di NTT, Selisih 3 Kali Lipat dari Viktor

Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Johni Asadoma muncul sebagai penantang terkuat petahana Viktor di Pemilihan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT).

TRIBUN-TIMUR.COM - Bandingkan harta kekayaan Irjen Polisi Purnawirawan Johni Asadoma dan Viktor Bungtilu Laiskodat merupakan Gubernur NTT periode 2018-2023.

Johni Asadoma muncul sebagai penantang terkuat petahana Viktor di Pemilihan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT).

Untuk sementara Johni Asadoma dan Viktor punya 14 saingan di Pilgub NTT.

Johni Asadoma sudah tidak asing lagi bagi warga NTT.

Selain sebagai putra asli NTT, pria kelahiran Denpasar, Bali, 8 Januari 1966, pernah menduduki jabatan strategis di Kepolisian Daerah NTT.

Pada tahun 2018, dia menjabat sebagai Wakil Kepolisian Daerah (Wakapolda) NTT.

Baca juga: Jenderal Purn Johni Asadoma Penantang Viktor Bungtilu Laiskodat Petahana di NTT, Petinju Profesional

Baca juga: PDIP dan Demokrat Bakal Koalisi di Pilkada Sikka NTT, Roby Idong dan Martinus Tunggu Restu DPP

Baca juga: Sosok Johanis Richard Riwoe Calon Kuat Gubernur NTT 2024 Saingan Ansy Lema, Didorong Masyarakat

Kemudian pada tahun 2022 lalu, dia menjabat sebagai Kapolda NTT.

Jabatan terakhir peraih medali emas tinju pada SEA Games XII Singapura tahun 1983 adalah sebagai Analis Kebijakan Utama Bidang Misinter Divhubinter Polri.

Setelah pensiun dari Kepolisian Republik Indonesia pada Februari 2024, lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1989 ini memilih jalur sebagai politisi.

Dia secara terbuka memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon presiden dan wakil presiden dalam Pemilu 2024.

Selanjutnya, Johni yang pernah mewakili Indonesia dalam olahraga tinju Olimpiade XXII di Los Angeles tahun 1984, memilih bergabung menjadi anggota Partai Gerindra.

Pada Rabu (17/4/2024), Johni secara resmi mendaftar sebagai calon Gubernur NTT.

Kedatangan Johni, disambut dengan tarian Gaza Kako yang dibawakan oleh Sanggar Sumba Barat Daya.

Sejumlah pengurus DPD Gerindra seperti Sekretaris Bapilu DPD Gerindra NTT Dominggu Umbuzasa, Wakil Ketua Bapilu DPD Gerindra Tori Atau, Anggota Dewan Pembina DPD Gerindra NTT Nustur Wewei dan Bendahara Bapilu DPD Gerindra NTT Tenti Adu, menerima kehadiran Johni.

Kepada sejumlah wartawan, Johni mengaku, mendaftar sebagai bakal calon gubernur Provinsi NTT melalui Partai Gerindra sebagai partai pengusung utama.

"Harapannya tentu saya diterima dan didukung oleh Partai Gerindra untuk maju dalam kontestasi Pilkada NTT tahun 2024," kata Johni.

Alasan memilih Gerindra, lanjut mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PP Pertina), karena memiliki platform partai yang selaras dengan jiwanya.

"Ketua umumnya Pak Prabowo adalah seorang patriot sejati yang telah mengorbankan segala galanya untuk bangsa dan negara. Itu tentu selaras dengan jiwa saya," kata Johni.

Selain itu, lanjut Johni, dirinya sudah bergabung menjadi anggota Partai Gerindra, usai pensiun dari polisi pada Februari 2024.

Johni pun telah memiliki kartu anggota partai.

Harta kekayaan Johni

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN)  Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 31 Maret 2022, Kapolda NTT Irjen Johanis Asadoma lebih tajir dibandingkan Kapolda NTB Irjen Djoko Poerwanto.

Total harta kekayaan  Johanis Asadoma pada 2021 sebesar Rp8,994 miliar lebih.

Sedangkan harta kekayaan Kapolda NTB Irjen Djoko Poerwanto sebesar Rp377 juta.

Harta kekayaan Johanis naik Rp1,136 miliar dalam setahun saat jabat Kapolda.

Berdasarkan laporan LHKPN Johanis Asadoma tahun 2021 yang disampaikan 31 Maret 2022 saat menjabat Kadiv Hubinter Mabes Polri, ia memiliki harta kekayaan sebesar Rp8,994 miliar lebih.

Pada 2020, total harta kekayaan Irjen Johanis yang disampaikan pada 23 Februari 2021 saat awal menjabat Kadiv Hubinter Mabes Polri sebesar Rp7,858 miliar lebih.

Harta Irjen Johanis Asadoma naik sebesar Rp1,136 miliar dalam setahun.

Adapun rincian harta kekayaan Irjen Johanis Asadoma sesuai LHKPN yang dilaporkan pada 2021 ke KPK sebesar Rp8,994 miliar.

Dengan rincian, berupa tanah dan bangunan senilai Rp3,29 miliar, alat transportasi dan mesin Rp505 juta, surat berharga senilai Rp1,235 miliar lebih, kas dan setara kas Rp3,655 miliar lebih, dan harta lainnya Rp309 juta lebih.

Harta berupa tanah dan bangunan tersebar di 28 titik di sejumlah daerah, sebagian besar berada di Kota Kupang Provinsi NTT.

Sedangkan harta dan tanah yang dimiliki Johanis di luar Kota Kupang berada di Jakarta Timur berupa tanah dan bangunan seluas 158 m2/250 m2 senilai Rp1 miliar.

Kemudian, tanah seluas 2.758 m2 di Sumba Barat Daya Provinsi NTT senilai Rp25 juta.

Tanah seluas 1.970 m2 di Mimika senilai Rp200 juta, tanah seluas 10.000 m2 di Kota Bintan hibah dengan akta senilai Rp300 juta.

Harta berupa alat transportasi dan mesin yang dimiliki Irjen Johanis berupa mobil Toyota Fortuner tahun 2016 senilai Rp325 juta, dan mobil Toyota Rush tahun 2018 senilai Rp180 juta.

Sedangkan harta kekayaan Irjen Johanis pada 2020, dengan rincian harta berupa tanah dan bangunan sebesar Rp3,98 miliar, alat transportasi dan mesin Rp500 juta.

Surat berharga senilai Rp913 juta lebih, kas dan setara kas sebesar Rp2,291 miliar, harta lainnya Rp241 juta lebih serta utang Rp69,28 juta.

Harta kekayaan Viktor

Viktor Bungtilo Laiskodat melaporkan harta kekayaan ke KPKpada 24 Maret 2022 untuk periode 2021.

Berdasarkan dari LHKPN, harta Viktor menembus Rp33,63 miliar.

Harta kekayaan terbesarnya terdiri dari lima aset tanah dan bangunan.

Properti miliknya ini tersebar diJakarta Selatan, Bekasi, Jawa Barat dan Rote Ndao.

Total aset tanah dan bangunan milik Viktor tercatat mencapai Rp25,77 miliar.

Tak cuma properti, Viktor juga melaporkan harta berupa alat dan mesin.

Ia memiliki empat alat transportasi berupa mobil dengan total nilai mencapai Rp3,3 miliar.

Kendaraan roda empat miliknya terdiri dari Chrysler Jeep keluaran tahun 1981.

Lalu Wrangler Jeep keluaran tahun 1996 dan Hyundai Santa FE Jeep tahun 2013.

Ditambah Lexus Land Cruiser keluaran tahun 2013.

Kendati demikian, mantan politikus Golkar ini tidak mempunyai harta bergerak lainnya. Namun ia memiliki surat berharga total sebesar Rp2,6 miliar.

Kemudian harta berupa kas dan setara kas senilai Rp959,97 juta.

Mantan anggota DPR RI periode 2014-2018 ini juga mempunyai harta lainnya senilai Rp1 miliar.

Ia juga tidak memiliki utang, sehingga total harta kekayaannya mencapai Rp33.637.166.538.

 

Berita Terkini