TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Saudagar Bugis-Makassar yang hampir mendominasi sentra-sentra perekonomian di Papua, khususnya di Kabupatem Jayapura, telah berkontribusi besar menggerakkan roda perekonomian yang mendorong laju pertumbuhan ekonomi Bumi Cenderawasih..
Tokoh Papua, Mathius Awoitauw, punya catatan khusus tentang Bugis-Makassar-Mandar-Toraja di Tanah Papua.
“Warga Papua dari Bugis-Makassar, bisa dikatakan nomor 2 terbanyak, setelah saudara-saudara kita dari Jawa. Keduanya, tidak hanya berkontribusi di Papua, dengan menjadi ASN atau birokrat, dan pendidik. Tetapi juga berkontribusi di bidang-bidang lainnya, di tanah Papua,” jelas Mathius Awoitauw di sela acara jamuan makan malam dan penyambutan peserta Pertemuan Saudagar Bugis-Makassar ke-24 atau PSBM XXIV di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Makassar, Sabtu (20/4/2024) malam.
Acara PSBM XXIV ini dibuka M Jusuf Kalla pada Minggu (21/4/2024) pagi. dan dihadiri Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, pendiri Bosowa M AKsa Mahmud, Tanri ABeng, dan ribuan audagar Bugis-Makassar dari dalam dan luar negeri.
Mathius Awoitauw adalah Bupati Jayapura 2 periode. Dia memimpin Jayapura tahun 2012 hingga tahun-2022,
"Saudara-saudara saya dari Bugis-Makassar ini harus saya akui banyak yang jadi pelaku ekonomi. Di hampir semua sektor perekonomian, dari berdagang di lapak-lapak emperan pasar-pasar di Papua, khususnya di Jayapura, hingga jadi pelaku usaha di sektor pertambangan dan infrastruktur di Papua," jelas Mathius Awoitauw kepada Tribun di selah acara jamuan malam yang dihadiri pula Forkopimda Sulsel itu.
Mathius Awoitauw menganggap kehadirannya di PSBM XXIV ini bisa dikatakan penting dan strategis untuk dirinya merintis dan mendorong terjalinnya kolaborasi masyarakat Papua dengan saudaranya para saudagar Bugis-Makassar. Tidak hanya di Papua, tetapi di seluruh wilayah Indonesia.
Mathius Awoitauw, yang menempuh pendidikan sekolah menengahnya di SMA Nasional Makassar dan Pascasarjana di Unhas, menilai forum bisnis seperti PSBM untuk masyarakat Sulsel dan Gerakan Seribu Minang di masyarakar Sumatera Barat, sebagai sumberdaya potensial bagi Sulsel dan Sumbar.
"Saya ingin masyarakat Papua, memiliki forum bisnis seperti ini, untuk menjadi sumber daya manusia dan ekonomi untuk Papua" kata Mathius yang digadang-gadang oleh rakyat Papua menjadi Gubernur Papua.
Mathius yang dikenal aktivis NGO dan Ketua KPUD Papua 2003-2003 mengingatkan, kalau potensi masyarakat Papua sama dengan Bugis-Makassar. Jika keduanya berkolaborasi, bersinergi, termasuk pemerintahnya, Pemprov Papua dan Pemprov Sulsel berkolaborasi dan bersinergi, bisa menjadi kekuatan di Kawasan Timur Indonesia.
“Dan, akan dihitung serius oleh pemerintah pusat dan elite di Jakarta sana,” tegas Mathius.(*)