TRIBUN-TIMUR.COM - Telin dan Dialog Axiata PLC menandatangani Perjanjian Layanan Induk (Master Service Agreement/MSA).
Telin akan secara eksklusif menyediakan Layanan Terkelola untuk trafik SMS A2P (Application to Person) internasional dan trafik terminasi suara internasional untuk Dialog.
Perjanjian ini ditargetkan untuk monetisasi trafik internasional.
Penandatanganan ini juga melambangkan komitmen kedua perusahaan untuk meningkatkan layanan telekomunikasi di seluruh dunia.
Maraknya spam, penipuan, dan pesan SMS mengganggu telah menjadi perhatian utama bagi banyak operator di industri telekomunikasi.
Dengan pertumbuhan eksponensial komunikasi seluler dan konektivitas digital, penyebaran pesan tidak diinginkan menimbulkan tantangan signifikan konsumen dan penyedia layanan.
Telin pun akan mengelola layanan suara dan pesan internasional dari sesama anak perusahaan Telkom, yaitu Telkomsel.
Serta menyediakan konektivitas berkualitas untuk para hyperscalers dan operator untuk terhubung dengan para pelanggan Telkomsel.
Baca juga: Danamon Ingatkan Nasabah Tak Terkecoh Modus Penipuan Permintaan Kode OTP, Jika Terlanjur Lakukan Ini
“Kami sangat senang dapat bermitra dengan Dialog, yang sangat peduli untuk melindungi pelanggan dan jaringan mereka dari trafik yang tidak diinginkan. Mereka memahami tantangan yang ada di pasar dan telah bersikap sangat bijaksana dalam negosiasi perjanjian ini. Kami berharap MNO (mobile network operator) lain dapat mengikuti langkah mereka sehingga kepercayaan terhadap bisnis A2P dan Voice dapat dipulihkan di seluruh dunia,” kata CEO Telin, Budi Satria Dharma Purba via rilis.
Director/Group Chief Executive of Dialog Axiata PLC, Supun Weerasinghe menambahkan kemitraan strategis bersama Telin ini juga akan mempertegas komitmen perusahaan untuk melindungi pelanggan.
“Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan Telin dalam kemitraan strategis ini, yang mempertegas komitmen kami untuk melindungi pelanggan dan meningkatkan integritas komunikasi internasional," katanya.
Tidak hanya menjawab tantangan yang ditimbulkan spam dan penipuan, namun juga menunjukkan dedikasi dalam memberikan kualitas layanan aman dan konsisten.
"Kami berharap dapat mempelopori pendekatan transformatif untuk melindungi jaringan komunikasi dan membangun kepercayaan di era digital," katanya. (*)