Liga 1

Terungkap Erick Thohir Kirim Surat ke Komdis PSSI Atas Dugaan Match Fixing Bhayangkara FC vs Persik

Editor: Alfian
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PSSI Erick Thohir turun tangan terkait dugaan match fixing laga Bhayangkara FC vs Persik Kediri di Liga 1 Indonesia.

TRIBUN-TIMUR.COM - Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengaku ikut mengirimkan surat ke Komdis terkait dengan laporan dugaan match fixing di Liga 1 antara Bhayangkara FC vs Persik Kediri.

Manajemen Persik Kediri sebelumnya telah menyampaikan laporan kepada Satgas Anti Mafia Bola setelah tim mereka mengalami kekalahan telak 0-7 dari Bhayangkara FC.

Mereka mencurigai adanya unsur-unsur yang mencurigakan dalam pertandingan tersebut yang menyebabkan kekalahan telak tim mereka.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, juga memberikan tanggapan terhadap kejadian tersebut.

Erick mengirim surat kepada Komisi Disiplin (Komdis) PSSI untuk menginvestigasi masalah tersebut.

“Kalau dugaan-dugaan silahkan, tapi itu perlu dibuktikan. Seperti kemarin Persik Kediri melaporkan ke Satgas, saya sebagai Ketua Umum (Ketum) PSSI juga mengirimkan surat ke Komdis agar keduanya terpadu, jangan nanti terbelah-belah,” kata Erick Thohir di Menara Danareksa, Jakarta, Jumat (19/4/2024).

Menteri BUMN, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PSSI, menegaskan bahwa hingga saat ini, wasit-wasit yang memimpin pertandingan Liga 1 telah menjalankan tugas mereka dengan profesionalisme.

Belum ada catatan kecurigaan terhadap perilaku wasit yang meragukan, karena mereka selalu dipantau dengan cermat.

Baca juga: 3 Skenario Timnas U-23 Lolos 8 Besar Piala Asia U-23 2024: Jangan Sampai Kalah Lawan Yordania!

Baca juga: 3 Laga Terakhir Pembuktian Duet Adilson Silva dan Victor Mansaray Penyerang PSM Makassar

“Sejauh ini, kita bukan melindungi wasit, yang salah yah salah, dari sisi perwasitan tidak ada hal-hal yang patut dicurigai,” ucap Erick.

“Dengan semua rekaman yang sudah ditonton oleh Pratap, silahkan ditanya, dengan ini belum ada. Ini videonya masih terus dicek, saya tidak tahu di wilayah lain,”

“Saya tidak melindungi wasit, tapi kita harus bicara jika wasit salah, salah, kalau benar, benar. Kita tidak boleh mengorbankan karier seseorang,” pungkasnya.

Respon Satgas Anti Mafia Bola

Satgas Antimafia Bola Independen segera bertindak dalam menyikapi dugaan match fixing atau pengaturan skor pada laga pekan ke-31 Liga 1 2023/2024 yang mempertemukan Bhayangkara FC vs Persik Kediri di Stadion Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Melawai, Jakarta Selatan, Selasa (16/4/2024).

Hal tersebut diungkapkan oleh anggota Satgas Antimafia Bola Independen, Akmal Marhali.

Bagi Akmal Marhali, langkah manajemen Persik yang langsung melaporkan kecurigaan ini patut diacungi jempol.
 
Di laga kontra Bhayangkara FC, Persik kalah telak dengan skor 7-0.

Saat ini, Persik yang mengoleksi 46 poin berada di urutan ketujuh klasemen Liga 1 2023/2024.

Sementara Bhayangkara FC yang mengumpulkan 23 poin menempati posisi ke-17.

"Kami mengapresiasi manajemen Persik yang proaktif telah mengirimkan surat laporan terkait laga tersebut," ucap Akmal Marhali dalam keterangannya.

"Satgas akan segera menindaklanjuti laporan tersebut," sambung Akmal.

Laporan dari Persik selanjutnya diserahkan kepada Satgas Antimafia Bola bentukan Polri.

"Temuan segera diserahkan ke aparat berwenang untuk ditindaklanjuti," tutur Akmal.

Kini Akmal belum bisa membeberkan siapa-siapa saja yang diduga kuat terlibat, lantaran masih dalam pendalaman.

"Informasi yang didapatkan akan terus dikembangkan," ujar Akmal.

"Dan akan dimintai keterangan ke pemain dan pihak-pihak terkait," lanjutnya.

Meski begitu, dia mengakui bahwa Satgas tengah menelusuri informasi perihal keberadaan sosok mencurigakan di tribune saat laga Bhayangkara FC vs Persik berlangsung yang disinyalir sebagai perantara bandar judi untuk mengatur skor.

"Satgas sedang menindaklanjuti adanya sosok mencurigakan di tribune saat pertandingan berlangsung," ucap Akmal.

Bukan hanya duel Bhayangkara FC kontra Pesik, Satgas juga turut mengevaluasi sejumlah laga lain yang dinilai ada aroma kejanggalan.

"Sebab ada indikasi beberapa laga lain yang hasilnya cukup janggal," kata Akmal.

"Oleh karena itu kami mengimbau klub."

"Agar mengikuti jejak Persik melapor ke aparat berwenang," tutupnya.

Sebelumnya, manajemen Persik sangat mengutuk keras pengaturan skor.

Maka dari itu, klub berjulukan Macan Putih ini secara sigap melaporkan dugaan match fixing kepada pihak berwenang.

"Menyikapi jalannya pertandingan Persik Kediri melawan Bhayangkara FC, Selasa (16/4), manajemen Persik Kediri menyampaikan kekecewaan atas performa tim yang mengecewakan," tulis Persik.

"Manajemen Persik Kediri beserta seluruh jajaran tim juga meminta maaf kepada seluruh fans dan suporter Persik Kediri serta masyarakat Indonesia."

"Manajemen Persik Kediri, sesaat setelah pertandingan berakhir segera melakukan evaluasi bersama dengan jajaran pelatih, dan dilanjutkan dengan bersama seluruh pemain pada malam yang sama hingga dini hari tadi (17/04)."

"Evaluasi ini tidak akan berhenti. Karena, Persik Kediri merupakan klub sepakbola profesional yang menjunjung tinggi azas fair play, setiap tindakan yang mencoreng marwah Sepakbola, tentu merupakan hal yang tidak dapat diterima."

"Persik Kediri memiliki visi yang jelas untuk membawa klub kebanggaan Kediri Raya hingga berprestasi ke level Asia, sehingga Manajemen Persik Kediri pun akan berkomunikasi dan melaporkan kepada pihak Satgas Anti Mafia Bola."

"Termasuk, Persik kediri yang merupakan klub dengan sisi kekeluargaan yang tinggi termasuk dengan suporter terbuka untuk setiap masukan dari komunitas Persik mania. Meski demikian, Manajemen Persik Kediri memastikan untuk berupaya lebih keras lagi guna memastikan produktivitas pemain di tiga sisa laga Liga 1 2023/2024," sambung pernyataan itu.(*)

Berita Terkini