Ia berencana berpasangan dengan Martinus Wodon.
"Hari ini Pak Robi, ketua DPC PDI-P Kabupaten Sikka bersama salah satu kader kami, Pak Martinus Wodon, anggota DPRD terpilih kemarin di Pileg 2024 datang untuk mendaftarkan diri sebagai paket calon bupati dan wakil bupati di Partai Demokrat Kabupaten Sikka," jelas Adhtyo.
Meski mendaftar secara berpasangan, kata Adhityo, secara administrasi tercatat perorangan.
Ditanya apakah sikap politik Martinus Wodon merupakan hasil rekomendasi Partai Demokrat Sikka, Adhityo mengatakan, Demokrat terbuka sehingga tetap melalui proses penjaringan sesuai mekanisme Partai Demokrat.
"Jadi tidak serta merta karena kader Demokrat lalu dipastikan mendapatkan rekomendasi. Itu tidak, karena biar bagaimana pun kita tetap menghormati apa yang sudah termuat dalam PO maupun juklak tentang Pilkada di internal Partai Demokrat," kata dia.
"Kalau di Partai Demokrat, kita berpatokan ke PO nomor 1 tahun 2020 dan juklak nomor 2 tahun 2020 tentang Pilkada," jelas Adhityo.
Dalam PO nomor 1 tahun 2020 dan juklak nomor 2 tahun 2020 tentang Pilkada dijelaskan kader Partai Demokrat maupun non kader harus melewati proses tahapan mulai dari penjaringan internal, eksternal dan pendaftaran di tingkat DPC, perangkingan di tingkat DPC.
Kemudian hasilnya akan dibawa ke DPD guna perangkingan kembali dan penjaringan.
"Diharapkan memang dalam proses itu akan mengerucut sampai ke tingkat DPP. Di DPP kalau misalkan yang daftar itu sudah paket itu yang menjadi nilai plus.
Tapi kalau yang daftarnya perseorangan juga kita tidak kita abaikan, mereka akan mendapatkan surat tugas untuk mencari pasangannya. Selanjutnya membawa hasil survei dan menjalani fit and proper test di DPP," jelas Adhityo.
Sementara itu, Wakil Sekretaris DPC PDI-P Sikka, Yansen Seda saat ditemui POS-KUPANG.COM di kediaman Robi Idong juga membenarkan adanya pendaftaran paket Fransiskus Roberto Diogo dan Martinus Wodon.
"Dalam penyampaian Pak Robi Idong sehari sebelumnya, bahwa beliau jika ingin maju menjadi bupati maka dia akan menggandeng calon wakil bupati orang muda, orang yang masih energik," kata dia.
"Karena beliau berpikir, dalam berpolitik ini perlu ada kaderisasi. Mungkin ini sebuah langkah yang baik karena melihat potensi dalam diri Pak Martin Wodon juga memiliki rekam jejak yang baik," kata dia.
Martin Wodon dinilai punya pengalaman di pemerintahan.
"Pak Robi untuk sementara merasa cocok dengan Martin Wodon," jelas Yansen Seda.