Sampai akhirnya, nampak sejumlah prajurit TNI yang terkapar, akibat luka bocor di kepala.
Terlihat pula beberapa anggota lagi yang telah dievakuasi ke dalam gedung Pelindo.
Tak hanya itu, tiga pos polisi juga ikut dirusak saat insiden tersebut.
Selengkapnya, berikut fakta-fakta bentrokan TNI AL dan Brimob di Sorong, Papua, yang dirangkum Tribunnews.com:
1. Terjadi saat Pengamanan Mudik
Kadispenal Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady Arsanta mengatakan, bentrokan terjadi saat anggota TNI AL tengah melakukan pengamanan mudik di Pelabuhan Sorong.
"Anggota kami sedang PAM mudik berjaga di pelabuhan, terjadi pemukulan oleh anggota Brimob," papar Wira, Minggu (14/4/2024).
Baca juga: Agar Tak Terulang, DPR Minta Pemicu Bentrokan Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Dituntaskan
Sejumlah anggota TNI dikabarkan mengalami luka.
Namun, Wira mengaku belum tahu pasti jumlah prajurit TNI yang menjadi korban dalam kejadian ini.
Ia menegaskan pihaknya masih fokus memberikan penanganan medis kepada korban yang mengalami luka di kepala.
"Penyebab apa sementara kami dalami, dan yang utama selamatin dulu yang dipukul karena kepala luka berat,” ujar Wira.
2. Diduga karena Salah Paham
Bentrokan ini diduga dipicu adanya kesalahpahaman antar kedua belah pihak.
Kapuspen TNI, Mayjen Nugraha Gumilar menjelaskan, sebelum bentrokan terjadi, anggota TNI AL sempat menegur anggota Brimob.