Hanya saja, Danny Pomanto belum terlalu yakin untuk merestui istrinya bertarung dalam Pilwali Makassar.
Danny mengatakan akan melihat peluang dan mengikuti arus yang ada.
"Banyak juga orang bilang begitu (Indira maju Pilwali), tapi saya bilang follow the water, semua harus diuji tidak bisa dengan prasangka," ucap Danny Pomanto diwawancara di kediamannya Jl Amirullah, Sabtu (30/3/2024).
"Ada yang bilang bahwa kalau ibu maju dukungan kuat, belum tentu. Tapi belum tentu juga tidak didukung, tes the water aja," sambungnya.
Bahkan, Danny mengaku keberatan dengan keputusan PPP.
Apalagi menurut Danny, ia masih sangat butuh sosok dan peran Indira untuk mengurus dan menangani urusan rumah tangga.
Katanya ia didesak agar menerima keputusan politik tersebut.
"Saya sebenarnya cukup keberatan, cuma kan didesak. Bagaimana caranya (menolak), tapi saya sebenarnya secara pribadi masih banyak tugasnya ibu yang dalam mendampingi saya," ujar Danny.
Terkait figur-figur calon wali kota Makassar, Danny mengatakan semua punya peluang sama.
Belum ada kandidat yang mendominasi, apalagi figur yang ada sekarang ini belum mengantongi hasil survei diatas 20 persen.
"Secara survei belum ada yang dominan di Makassar, belum ada yang lewati 20 persen. Itu masalahnya, kalau dia belum lewat 20 persen berarti pertarungan kosong-kosong semua. Semua orang punya peluang," ulasnya.
Laki-laki maupun perempuan, kalangan birokrat atau politisi semua punya peluang kata mantan dosen Unhas ini.
Termasuk para caleg yang berhasil melenggang di kursi wakil rakyat, itu dianggap sudah punya modal dan basis.
"Tidak mutlak juga birokrat, politisi juga bisa, jadi betul bahwa orang yang potensi maju orang yang punya suara banyak di pileg, walaupun pileg sama pilkada beda," tuturnya (*)