5 Saudara Ditinggal Orang Tua di Sinjai Barat Dapat Bantuan dari Pj Bupati Sinjai TR Fahsul Falah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala DP3AP2KB Sinjai, Janwar saat mengunjungi lima bersaudara di kediamannya di Desa Gunung Perak, Sinjai Barat.

TRIBUNSINJAI.COM, SINJAI BARAT - Pj Bupati Sinjai, TR Fahsul Falah membantu lima anak yang telah ditinggal pergi kedua orang tuanya di Kecamatan Sinjai Barat. 

Kelima anak itu adalah Nadia (20) Riska Amalia (17), Mitra (16), Keping (13) dan Hapisa Unna.

Mereka tinggal bersama di Rumahnya di Dusun Bonto Manai, Desa Gunung Perak, Kecamatan Sinjai Barat.

Ayah mereka sudah meninggal dunia karena sakit pada tahun 2019. 

Sementara Ibunya memilih meninggalkan mereka sejak ayahnya jatuh sakit.

Terpaksa mereka tinggal bersama neneknya bernama Sitti (57).

Namun sang nenek (Sitti) saat ini berada di Makassar ikut dengan Nadia yang bekerja.  

Sedangkan eempat adik Nadia masih menempuh pendidikan di bangku sekolah.

Baca juga: 2 Jalan di Sinjai Barat Tak Pernah Tersentuh Aspal Sejak Kemerdekaan, Warga: Pemerintah Pilih Kasih

Karenanya itu,Pj Bupati Sinjai  TR Fahsul Falah prihatin terhadap nasib lima bersaudara ini.  

Pj Bupati memerintahkan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Sinjai, Janwar untuk melihat langsung kondisi kelima anak tersebut 

Atas perintah Pj Bupati Sinjai, Janwar menyambangi kediaman anak-anak malang itu didampingi Kepala UPTD PPA.  

"Pak Pj Bupati memang memerintahkan kami untuk melakukan penjangkauan ke lokasi, bahkan beliau memberikan sumbangan kepada anak-anak tersebut sebagai bentuk pemenuhan akan hak anak," katanya.

Lebih lanjut dikatakan, pihaknya telah menghimpun data terkait kondisi anak-anak tersebut, dan melaporkannya ke Pj Bupati Sinjai.

 Menurutnya, kondisi mereka sangat miris sejak ayahnya meninggal dunia.

 Apalagi keberadaan ibunya tidak lagi diketahui. 

"Anak tertua yang menjadi tulang punggung untuk menopang kehidupan keempat adiknya dengan bekerja di Kota Makassar," ujarnya.

Lanjut Janwar, karena anak tertua bekerja di Makassar, maka anak kedua bernama Riska menjadi pengganti peran orang tua.

Riska bertugas menyiapkan makanan, dan segala kebutuhan ketiga adiknya. 

"Jadi Riska inilah yang berperan sebagai orang tua di rumah, uang kiriman dari kakaknya di Makassar ia kelola untuk kebutuhan adik-adiknya, terkadang juga ada sumbangan dari tetangga dan keluarga dekatnya," katanya.

Menurutnya, Riska ini sosok anak pekerja keras karena rutin bangun pukul empat dini hari untuk memasak, dan menyiapkan kebutuhan adik-adiknya. 

"Hal ini juga diakui ibu guru dari Riska yang hadir pada saat tim kami melakukan penjangkauan, Riska adalah anak yang disiplin," katanya.

 "Kami akan rutin melakukan penjangkauan sesuai arahan bapak Pj Bupati Sinjai. Arahan beliau adalah jangan sampai ada anak yang tidak terpenuhi haknya dan luput dari perhatian pemerintah," ujarnya. (*)

 


 

 

 

 


 

Berita Terkini