Tribun HIS

Masjid Domara Tamuku, Masjid Berbentuk Ka'bah di Luwu Utara Jadi Bukti Cinta Anak ke Orang Tua

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Masjid Domara Tamuku di Desa Tamuku, Kecamatan Bone-Bone, Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU UTARA - Sebuah masjid di Desa Tamuku, Kecamatan Bone-Bone, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel) menyita perhatian.

Masjid berbentuk ka'bah itu diberi nama Masjid Domara Tamuku.

Masjid ini jadi bukti kecintaan anak terhadap orang tuanya.

Nama masjid ini diambil dari singkatan Domeng dan Mara.

Tak seperti masjid lain yang dibangun atas swadaya masyarakat, masjid ini justru dibangun oleh satu rumpun keluarga.

Jemaah Masjid Domara, Bahtiar (56) mengatakan masjid ini dibangun oleh seorang anak untuk memberi pahala kepada almarhum orang tuanya.

"Masjid ini dibangun oleh Haji Daud dan menjadikan gabungan nama orang tuanya yakni Domeng dan Mara sebagai nama masjid," kata Bahtiar, Kamis (21/3/2024).

Haji Daud membangun masjid di lahan sawitnya sebagai sedekah jariyah yang dipersembahkan untuk orang tuanya.

Haji Daud, kata dia, sukses di Makassar.

"Anak dari Domeng dan Mara ini sukses jadi dia bangun masjid untuk memberikan sedekah jariyah kedua orang tuanya," jelasnya.

Ukuran ruang dalam masjid ini sekitar 10 x 10 meter persegi, ditambah 1,5 meter untuk teras di tiap sisi masjid.

Baca juga: Inilah Masjid Tertua di Makassar, Babul Firdaus Tempat Raja-raja Sulsel Atur Strategi Lawan Belanda

Bahtiar bersyukur dengan adanya masjid yang membawa keberkahan bagi masyarakat sekitar Tamuku.

Apalagi, sebelumnya jika ingin ke masjid warga Tamuku harus menempuh jarak jauh.

"Di sekitar sini jarak antar masjid terlalu jauh, sehingga masyarakat yang mau ibadah terhalang jarak yang cukup jauh untuk ke masjid apalagi saat hujan, jadi dengan adanya masjid ini tentu membawa keberkahan bagi masyarakat sekitar," ungkapnya.

Bahtiar mengungkap pendiri Masjid Domara adalah orang sukses yang sangat baik.

Halaman
12

Berita Terkini