Masyarakat di kecamatan itu terpaksa mencari air sumur atau menampung air hujan.
Kondisi itu baru terjadi seperti itu sejak bangunan PDAM ada di kecamatan tersebut.
Padahal pelanggan telah membayar Rp 2,5 juta biaya penyambungan termasuk uang pemakaian setiap bulannya lancar.
Respon Dirut PDAM Bulukumba
Direktur PDAM Bulukumba, Andi Nurjaya, membeberkan alasan gaji petugas belum dibayar.
"Pelanggan PDAM Bulukumba yang terdaftar 10.987 sambungan rumah, sementara yang aktif membayar 4.700 pelanggan," katanya.
PDAM Bulukumba pada umumnya menggunakan pompanisasi 65 persen pelayanan distribusinya air ke pelanggan, maka biaya listriknya lebih besar dari pemasukan dana rekening air ke PDAM.
Apalagi banyak kebocoran pipa sebesar 30 persen kebocoran fisik.
Ditemukan juga ada kebocoran non fisik seperti pencurian air.
“Ada juga pelanggan tidak terdaftar, tidak punya meteran air dan tidak memiliki rekening air,” katanya. (*)