Munas Golkar

Reaksi Tak Terduga Kader Golkar Sulsel soal Nama Jokowi Masuk Bursa Calon Ketum Gantikan Airlangga

Penulis: Erlan Saputra
Editor: Sukmawati Ibrahim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase Foto Airlangga Hartarto dan Jokowi 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Isu persaingan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Airlangga Hartarto dalam bursa calon Ketua Umum (Caketum) Partai Golkar telah menguap.

Takhta tertinggi partai tersebut menjadi pokok perbincangan terkait kemungkinan perebutan antara keduanya.

Namun demikian, sebagian kader beringin rindang masih mempercayakan Airlangga Hartarto untuk melanjutkan kepemimpinan Golkar.

DPD Golkar Sulawesi Selatan menegaskan kesolidan mereka dengan mendukung Airlangga Hartarto. 

Mayoritas kader Golkar di daerah tersebut secara kokoh bersatu mendukung Airlangga Hartarto sebagai pilihan mereka.

Adapun sebanyak 25 dukungan dari Partai Golkar di Sulsel diklaim solid Airlangga Hartarto akan bertarung di Musyawarah Nasional (Munas) 2024. 

Rinciannya, satu dukungan berasal dari DPD I Provinsi dan 24 dukungan dari DPD II kabupaten/kota di Sulsel. 

Munas Golkar diketahui akan digelar pada Desember 2024 mendatang. 

Wakil Ketua DPD I Golkar Sulsel, Rahman Pina memberikan reaksi terduga soal bursa Ketum. 

Ia tegas menyatakan bahwa Sulsel secara solid mendukung Airlangga Hartarto. 

Baca juga: DPP Bakal Evaluasi Golkar Sulsel Jelang Pilkada 2024, Imbas Kehilangan Kursi Ketua DPRD Provinsi?

Menurutnya, pencapaian Airlangga sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dalam Pemilu Legislatif 2024 menjadi salah satu pertimbangan utama dalam memberikan dukungan tersebut.

"Seluruh DPD I dan DPD II di Sulsel telah memberikan surat dukungan kepada Pak Airlangga. Ini sudah melalui rapat pleno," ujar Rahman Pina saat dihubungi di DPRD Sulsel, Selasa (19/03/2024).

Ketua Fraksi Golkar ini menegaskan bahwa pemegang suara di Sulsel solid dalam mendukung Airlangga meskipun munculnya nama-nama baru. 

Dia yakin bahwa dukungan tersebut tetap konsisten dan tidak berubah.

"Di Sulsel, saya yakin dukungan akan tetap solid dan tidak berubah. Apalagi dukungan ini akan digunakan untuk mendaftar di Munas," tambahnya.

Isu Jokowi Gabung Golkar, Ahmad Doli: Warga Biasa Saja Kami Terima Apalagi Presiden

Wakil Ketua Umum DPP Golkar bidang pemenangan pemilu Ahmad Doli Kurnia Tandjung menyambut baik jika Presiden Jokowi bergabung jadi kader beringin rindang.

Doli mengungkapkan, Golkar terbuka bagi siapapun yang ingin bergabung.

Bukan hanya presiden tetapi juga bagi warga negara biasa.

"Kita sudah berkali menyampaikan sebetulnya siapa saja yang ingin bergabung dengan Golkar kami menyambutnya dengan tangan terbuka, jangankan seorang presiden, warga biasa saja kami menerima dengan senang sekali apalagi presiden," kata Ahmad Doli Kurnia Tandjung kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/3/2024).

Meski demikian, lanjut Doli, keputusan bergabung jadi kader Golkar menjadi hak setiap individu.

Golkar mengembalikan kepada pihak luar yang ingin bergabung jadi kader.

"Tapi itu kan kembali ke individu masing-masing," kata Ahmad Doli Kurnia Tandjung.

Doli melanjutkan, hingga kini Presiden Jokowi masih kader PDI Perjuangan.

Bahkan kata Doli, PDIP sendiri yang merupakan partai tempat Jokowi berkarir politik, belum menyatakan kalau orang nomor 1 di Indonesia itu sebagai mantan kader.

"Sama-sama kita tahu Pak Jokowi kan sampai sekarang belum pernah menyatakan keluar dari PDIP yang selama ini kita tahu beliau kader PDIP. dan PDIP belum pernah menyatakan juga mengatakan Pak Jokowi bukan kader PDIP," kata Doli saat ditemui awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/3/2024).

"Itu kan kita juga harus hormati, kembali pada putusan," sambung Doli.

Perihal dengan isu Jokowi akan menjadi Ketua Umum Golkar, Doli menyatakan, hingga kini, Golkar masih menyetujui hasil Musyawarah Nasional (Munas) 2019 silam.

Sementara, Munas mendatang, baru akan digelar pihaknya pada Desember 2024 mendatang

Sehingga dirinya menilai terlalu dini jika pembahasan soal hasil Munas itu diungkap saat ini.

"Dalam AD/ART hasil Munas 2019 lettered Munas dilaksanakan di bulan Desember. Bulan desember ini masih lama sekitar 9 bulan lagi jadi saya kira tidak perlu ramai-ramai bicara Munas," tukas dia. (*)

 

 

Berita Terkini