Ramadan 1445 H

Alasan Sekum PP Muhammadiyah Minta Sidang Isbat Ramadan 1445 H Ditiadakan

Editor: Ari Maryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Muti

TRIBUN-TIMUR.COM -- Alasan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Muti mengusulkan sidang isbat penentuan Ramadan dan Idulfitri 1445 ditiadakan.

Abdul Mu'ti mengungkapkan dua alasannya agar sidang isbat ditiadakan.

Pertama ia berpandangan posisi hilal sudah diprediksi dapat terlihat dan memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).

"Posisi hilal menurut hisab sudah sangat tinggi. Menurut kriteria MABIM maupun hisab hakiki wujudulhilal sudah bisa dipastikan hilal akan terlihat," kata Abdul Mu'ti dilansir dari dilansir Muhammadiyah.id.

Alasan kedua, Abdul Mu'ti menilai peniadakan isbat bisa menghemat anggaran negara.

"Bisa untuk menghemat anggaran negara," kata Abdul Mu'ti.

Pengusulan peniadakan sidang isbat Idul Fitri 1445 H ini juga memunculkan perbedaan pendapat terkait awal
Ramadan 1445 H.

Muhammadiyah telah menetapkan awal Ramadan pada 11 Maret 2024, sementara pemerintah akan menggelar sidang isbat awal Ramadan 1445 H pada 10 Maret 2024.

Sidang tersebut akan memutuskan apakah awal puasa Ramadan tahun ini dimulai pada tanggal 11 atau 12 Maret.

Sekadar diketahui Sidang Isbat merupakan sidang yang digelar pemerintah melalui Kemenag untuk menentukan awal bulan Ramadan atau awal puasa.

Sidang Isbat juga digelar untuk menentukan awal bulan-bulan lainnya.

Seperti awal bulan syawal sebagai berakhirnya puasa ramadan dan sebagai hari raya idulfitri atau lebaran umat Islam.

Sidang isbat merujuk kepada hasil rukyatul hilal, yakni metode melihat bulan sabit (hilal) dengan mata telanjang melalui teropong bintang atau telescope luar angkasa yang pelaksanaannya berada di beberapa titik di seluruh Indonesia.

Ketua Komisi VIII: Sidang Isbat Tetap Penting Memupuk Toleransi

Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi Djamal menilai sidang isbat tetap penting dilakukan dalam menentukan menentukan awal Ramadan dan Idulfitri 1445 Hijriah.

Hal itu disampaikan Ashabul Kahfi merespon usulan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Prof Abdul Mu'ti.

Abdul Muti mengusulkan sidang isbat penentuan ramadan dan Idulfitri 1445 H ditiadakan.

Ashabul Kahfi menghormati usulan dari Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Prof Abdul Mu'ti untuk tidak mengadakan sidang isbat penentuan Idul Fitri tahun ini.

Bagi Kahfi, usulan Abdul Mu'ti itu bentuk partisipasi aktif dari masyarakat dalam pembentukan kebijakan publik.

"Menurut saya, sidang Isbat tetap penting sebagai cara untuk merangkul keragaman dan memupuk toleransi di kalangan umat Islam," kata Ashabul Kahfi kepada wartawan Jumat (8/3/2024).

Politisi berlatar akademisi itu mengatakan, sidang Isbat sangat penting sebagai ruang bagi masyarakat yang mengikuti metode rukyah.

Metode tersebut yang meyakini keabsahan melihat bulan secara langsung sebagai penentu awal bulan Hijriyah.

Berbanding dengan metode hisab yang lebih mengandalkan perhitungan astronomis.

"Mengenai masalah efisiensi anggaran, saya menyarankan agar Kementerian Agama dapat meninjau kembali anggaran untuk mencari cara-cara penghematan yang mungkin dilakukan, tanpa harus menghapus seluruhnya acara sidang isbat," kata Ashabul Kahfi.

Politisi Partai Amanat Nasional itu menilai sidang isbat bukan sekadar seremonial, melainkan juga merupakan momen penting untuk memperkuat silaturahmi dan persatuan di antara umat Islam menjelang Ramadan dan Idul Fitri.

Berita Terkini