Dua Anak Makassar Capai Puncak 5.418 Mdpl Gunung Himalaya Nepal

Penulis: Thamzil Thahir
Editor: Sudirman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prof Dr H Aidir Amin Daud MH (66) dan H Mahfud Sappe (56) saat berada di Annapurna Circuit Himalaya, puncak 5.418 meterdiatas permukaan laut (mdpl), gugus gunung tertinggi dunia di Nepal, Minggu (3/3/2024).

Disebutkan, Himalaya joy climb ini memang bukan untuk mencapai puncak Everest.

Sebelum capai puncak Annapurna Circui, mereka melalui empat pos pendakian.

Mulai dari ketinggian 3540 mdpl, dilanjutkan di Kharka (4.060 mdpl), Thorong Phedi (4.525 mdpl), lalu lanjut ke pos Thorong High Camp (4.850 mdpl), dan camp Thorong La Pass (5.418 mdpl).

"Kalau di atas ketinggian 5.000 (mdpl) sudah tak ada kafe. Kami kalau ke 5.400 harus langsung balik karena tidak mungkin pakai tenda jadi mungkin hanya 1 jam-an saja," ujar Aidir saat beristirahat di sebuah hotel Annapurna Circiut.

Dikisahkan, Sabtu (2/3/2024) di punggung Camp Manang, seorang pendaki terpaksa kembali dengan memakai helikopter ke Khatmandu karna ada urusan penting di Jakarta, awal pekan ini.

"Human life is far more important than just getting to the top of a mountain.” ujar Aidir mengutip Sir Edmund Hillary (1919-2008), pendaki puncak pertama asal New Zaeland.

Aidir mengkonfirmasikan pendakian ini senantiasa mengutamakan keselamatan dibanding menjejakkan kaki di puncak.

Bagi Mahfud Sappe, pendakian ke Annapurna gugus Everest adalah kali kedua, dalam setengah dekade terakhir.

"Saat mendaki sebelum Pandemi, kami bertemu the living legend Nirmal Purja, pemecah rekor penakluk 14 puncak 8.000-an mdpl tersingkat di Himalaya."

Annapurna ada dikawasan Kathmandu Valley, Lembah Kathmandu.

Tapi meski di lembah, Nepal adalah Negeri Atap Dunia. 

Mereka mendaki dari Kathmandu, ibukota Nepal, pada ketinggian 1.400 mdpl, atau lebih setengah dari puncak Rantemario 3.478 mdpl.

Hampir 70 persen dari pendapatan negara Nepal mengalir. Inilah pariwisata, tulang punggung ekonomi Republik Nepal.

Nepal sediri berada pada pengaruh peradaban mayoritas Hindu dan Buddha.

Agama dan kebudayaan yang melebur membentuk peradaban.

Itu terasa begitu kami mendarat di Bandara Tribhuvan, Kathmandu.

Inilah gerbang ke Himalaya, yang membentang timur barat, sekaligus rumah bagi beberapa World Heritage Site seperti Durbar Square, Swayambhunath, Boudhanath, dan Pashupatinath.  (*)

 

 

 

 

Berita Terkini