Liga 1

PSIS Goyang Ditinggal Carlos Fortes Peta Persaingan 4 Besar Liga 1 Berubah, Bagaimana Peluang PSM ?

Editor: Alfian
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Klasemen Liga 1 2023/2024 dan striker PSIS Semarang Carlos Fortes.

TRIBUN-TIMUR.COM - Kepastian mundurnya Carlos Fortes dari PSIS Semarang di tengah masih berjalannya putaran kedua Liga 1 2023/2024 diprediksi akan mengubah peta persaingan di posisi 4 besar.

Saat ini PSIS bertengger di posisi 4 klasemen Liga 1 2023/2024 berada di bawah Borneo FC, Persib Bandung dan Bali United.

Diketahui format Liga 1 musim ini berbeda dari musim sebelumnya, dimana akan diberlakukan championship series.

Empat tim teratas klasemen pada pekan akhir Liga 1 akan melaju ke babak semifinal.

Tentu peluang PSIS melaju ke babak semifinal terbilang terbuka lantaran saat ini Liga 1 sudah memasuki pekan 24 atau menyisakan 9 pekan lagi.

Namun belakangan PSIS diterpa badai permasalahan.

Baca juga: Kabar Baik! Manajemen PSM Makassar Pastikan Harga Tiket Laga Kandang di Stadion Batakan Lebih Murah

Mulai dari penunggakan gaji pemain hingga kabar terbaru hengkangnya Carlos Fortes.

Sehingga posisi PSIS di empat besar pun terancam diambil alih tim lain, mengingat ketatnya perolehan poin tim-tim di bawah 4 besar.

Klub seperti Madura United, Persik Kediri, RANS FC, Barito Putera, Persija hingga PSM Makassar pun masih berpeluang naik ke 4 besar mengambil alih posisi PSIS Semarang.

Skuad PSM Makassar misalnya yang berada di posisi 11 hanya terpaut 10 poin dari PSIS, dengan sisa 9 pertandingan terakhir potensi skuad Juku Eja naik ke posisi 4 besar masih terbuka.

Carlos Fortes Hijrah ke Timur Tengah

Diketahui sebelumnya, Carlos Fortes mengundurkan diri dari PSIS Semarang.

Surat pengunduran diri Carlos Fortes disampaikan ke PSIS Semarang pada Selasa 30 Januari 2023.

Carlos Fortes memilih mundur dari PSIS Semarang setelah menerima tawaran dari klub Timur Tengah.

Klub Timur Tengah menawarkan gaji lebih tinggi ke Carlos Fortes.

Alasan kedua, Carlos Fortes, ingin lebih dekat dengan keluarganya.

Bos PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, membenarkan surat pengunduran diri Carlos Fortes.

Carlos Fortes mendapat tawaran dari klub asal Timur Tengah, dengan gaji lebih tinggi.

Yoyok Sukawi mengakui kabar ini sangat mengejutkan, akan tetapi dengan berat hati keputusan mundurnya Fortes harus diterima.

"Pertama kami sampaikan bahwa Carlos Fortes setelah laga melawan Persebaya mengirim surat pengunduran diri," ujar Yoyok Sukawi dalam keterangan resminya.

Hal seperti ini biasa dalam sepak bola pemain datang dan pergi.

"Kami manajemen bersama tim pelatih memutuskan menerima pengunduran diri Fortes, karena berbagai pertimbangan, diantaranya demi kebersamaan pemain, dan tentu salah satunya karena klausul yang tertuang dalam kontrak," ujarnya.

Titik Balik PSM ke Papan Atas

Peluang PSM Makassar mempertahankan gelar juara Liga 1 masih terbuka.

Untuk mewujudkan hal tersebut, mereka harus bekerja keras untuk merangsek ke papan atas klasemen Liga 1 2023-2024. 

Saat ini, klub kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel) masih berada di peringkat 11 dengan 29 poin.

Berjarak 22 angka dari Borneo FC di puncak klasemen dengan mengemas 51 poin.

Target juara bisa terealisasi dengan masuk ke empat besar dulu. Sebab, musim ini kasta tertinggi sepak bola Indonesia memainkan babak reguler dan champions series.

Tim juara merupakan empat besar klasemen yang akan beradu kekuatan untuk meraih trofi.

Posisi peringkat keempat sendiri ditempati oleh PSIS Semarang dengan 39 poin.

PSM Makassar hanya terpaut 10 poin.

Makanya, M Arfan cs perlu memaksimalkan 11 laga sisa putaran kedua untuk mendulang poin sebanyak-banyaknya. 

Apalagi, tim berjuluk Pasukan Ramang ini dalam tren positif.

Lima laga beruntun belum pernah terkalahkan. 

Tentu ini menjadi tantangan bagi sang pelatih, Bernardo Tavares untuk ke papan atas.

Ada tiga kunci bisa diandalkan oleh pemilik 7 titel juara Liga Indonesia ini.

Lini depan PSM Makassar harus tampil agresif untuk menjebol gawang lawan.

Lantaran salah satu masalah dihadapi Laskar Pinisi adalah urusan mencetak gol.

Dibuktikan dengan jumlah gol disarangkan PSM Makassar hanya 28 gol dari 23 pertandingan.

Jumlah tersebut terendah keenam dari 18 tim Liga 1.

Makanya, duet striker Adilson Silva dan Victor Mansaray pasca jeda kompetisi diharap tampil tajam merobek jala lawan.

Adilson Silva sejauh ini baru mencetak 4 gol dari 22 penampilan di Liga 1.

Sedangkan, Victor Mansaray yang baru bergabung di jendela transfer cukup menjanjikan sebagai striker.

Eks Timnas Amerika Serikat U-20 itu telah mengemas 3 gol dari 6 laga.

Hanya saja tiga laga terakhir, ia alami paceklik gol.

PSM Makassar memiliki Kenzo Nambu jadi opsi dalam mencetak gol.

Pemain asal Jepang ini menjadi top skor sementara tim dengan torehan 9 golnya.

Pengamat Sepak Bola, Syamsuddin Umar menilai, agar penyerang PSM Makassar efektif dalam mencetak gol, butuh dukungan dari lini kedua.

Lapangan tengah harus menyatu dengan dengan penyerang, sehingga ada lima pemain menyerang, dua striker dan tiga dari second line.

Apalagi kalau ditambah sokongan dari bek sayap yang overlap ke depan. 

"Dampaknya, antar lini PSM Makassar tidak ada jarak. Mereka bisa melancarkan dua kali serangan, bahkan lebih. Sebab ditunjang rapatnya antar lini sehingga bola coba dialirkan lawan berhasil diputus," katanya belum lama ini.

Salah satu senjata andalan PSM Makassar adalah kuatnya tembok pertahanan.

Lini belakang yang dikomandoi Yuran Fernandes di awal kompetisi memang sempat rapuh.

Namun, seiring pembenahan dilakukan, mereka kembali menemukan kesolidan dalam bertahan.

Dibuktikan dengan jumlah gol yang bersarang ke gawang hanya 25 gol dari 23 laga.

Jumlah kebobolan ini sama dengan PSIS Semarang dan PS Barito Putera.

Hanya kalah dari RANS Nusantara yang mengoleksi 24 gol dan Borneo FC yang barus kemasukan 16 gol.

Faktor kokoh tembok pertahanan tidak dilepas dari peran Yuran Fernandes.

Pemain asal Tanjung Verde ini mampu memimpin organisasi lini belakang. Peran Safruddin Tahar dan Daffa Salman juga tidak bisa diabaikan mengawal pertahanan.

Termasuk, kiper Reza Arya Pratama yang telah membukukan 59 save.

PSM Makassar hingga pekan 23 Liga 1 tampil inkonsisten. Mereka hanya membukukan 7 kemenangan, 8 imbang dan 8 kekalahan. Hal ini berbeda dengan musim lalu ketika merengkuh gelar juara Liga 1.

Hal ini tak lepas dari sejumlah masalah yang menghinggapi Pasukan Ramang.

Seperti badai cedera, kelelahan karena pertandingan padat dan beberapa masalah lainnya.

Pengamat Sepakbola, Assegaf Razak berharap, PSM Makassar bisa konsisten lagi pasca jeda kompetisi nantinya.

Kesempatan mereka untuk lolos ke champions series masih terbuka karena jarak poin tidak terlalu jauh dengan peringkat 3.

“Berharap bisa konsisten lagi kembali. Mudah-mudahan PSM Makassar bisa bangkit kembali,” harapnya.(*)

 

Berita Terkini