"Sebelumnya kita agendakan kampanye ini di GO, tapi kita berharap kampanye ini tidak sekedar menghadirkan orang saja," ujarnya.
"Ketika pak Ganjar kampanye di Upper Hils, beliau menjelaskan kepada pemilih mengenai cara memilih yang benar, sehingga ada unsur edukatifnya," tambahnya.
Lebih lanjut, Iqbal Arifin menyatakan bahwa tuduhan iming-iming uang transportasi adalah tidak benar dan mencemarkan nama baik tim pemenangan Ganjar-Mahfud.
"Kami tidak pernah menjanjikan sesuatu kepada peserta kampanye, baik dalam bentuk uang maupun barang lainnya," tegasnya.
Wakil Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sulsel ini menjelaskan, yang hadir dalam kampanye tersebut adalah kader dan relawan tim Ganjar.
Sementara, panitia TPD Ganjar-Mahfud hanya memberikan pengganti transportasi dalam bentuk bensin atau voucher.
Namun, voucher tersebut tidak bisa digunakan di semua SPBU sehingga tidak dapat dicover oleh SPBU mereka.
"Kami hanya memberikan pengganti transportasi sebesar 2 liter," tambahnya.
Selain itu, Iqbal Arifin juga mengklarifikasi terkait makanan yang sempat dipermasalahkan relawan.
Panitia telah menyiapkan 7.500 paket makanan, namun yang terlihat peserta kampanye yang hadir hanya sekitar 4.000 orang.
"Apabila ada peserta yang tidak mendapat makanan, itu bukan karena kesalahan kami," jelasnya.
Iqbal Arifin juga menegaskan pentingnya menjaga kampanye agar tetap berlangsung damai dan bermartabat.
"Kami berharap hal seperti ini tidak terulang lagi dan tidak merusak citra Sulsel Makassar sebagai wilayah yang menjalankan kampanye yang damai dan memberikan edukasi kepada masyarakat," pungkasnya.
Terpisah, Ketua Panitia Kampanye Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, Ishadi Ishaq juga tegas membantah adanya tuduhan iming-iming uang transportasi kepada peserta kampanye.
Ishadi Ishaq menegaskan bahwa jika ada peserta kampanye yang mengaku dijanjikan uang transportasi, itu tidak benar.