Nelayan Hilang

Jasad Abdul Hapid Nelayan Luwu Tercebur ke Laut Belum Ditemukan, Simak Tips Hindari Tenggelam

Penulis: Muh. Sauki Maulana
Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses pencarian Basarnas Abdul Hapid (34) seorang nelayan asal Lingkungan Takalasi, Kelurahan Suli, Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan diduga terjatuh dari perahu saat melaut.

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Tim gabungan kembali mencari Abdul Hapid (34) nelayan asal Lingkungan Takalasi, Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Abdul Hapid dikabarkan tercebur ke laut setelah hendak memamcing di perairan pantai Batu Lotong, Larompong.

Sebanyak 42 personil gabungan mencari keberadaan Abdul Hapid, Kamis (25/1/2024) namun hasilnya masih nihil.

Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulanagan Bencana Daerah (BPBD), Karyadi mengaku, pencarian kembali dilanjutkan, Jumat (26/1/2024).

"Masih nihil kemarin, hari ini kembali dilanjutkan. Teknis pencarian masih sama, tapi kita akan memperluas lokasi," jelasnya.

Kata Karyadi, personil dibagi menjadi 3 regu.

Masing-masing regu akan menyisir jalur yang dilewati korban temannya menggunakan perahu karet.

"Regu 1 menggunakan perahu karet melakukan penyisiran dari arah Desa Tawondu ke araha utara menuju ke pantai Suli," jelasnya.

"Kemudiam regu 2 melakukan penyisiran menggunakan perahu karet dari Desa Towondu ke Batu lotong, Larompong," tambahnya.

Sementara regu 3 melakukan penyisaran dengan menyusuri pinggiran pantai ke arah Desa Murante dengan berjalan kaki.

Dirinya menambahkan, pihaknya belum menerjunkan tim penyelam pada pencarian korban.

"Belum, hari ini kami masih menggunakan perahu karet dan penyisiran di bibir pantai," tutupnya.

Cara cegah tenggelam di pantai

Ada cara untuk mengurangi risiko tenggelam.

Kuncinya adalah mengawasi teman dan keluarga saat berenang di pantai.

Karena anak-anak sangat rentan, mereka harus diawasi setiap saat.
 
 Jika Anda menemukan diri dalam kesulitan, maka cobalah untuk tidak panik.

Sebagai gantinya, ikuti saran 'float to live' dari RNLI.
 
Lawan naluri untuk berenang sekuat tenaga karena itu hanya akan membuatmu lelah.

Sebaliknya, condongkan tubuh ke belakang, rentangkan lengan dan kakimu dalam bentuk bintang laut, dan mengapung.
 
Mungkin kamu harus menggoyangkan anggota tubuh dengan pelan untuk menjaga diri tetap berada di atas air.
 
Setelah kamu mampu mengendalikan pernapasan, kamu dapat mempertimbangkan langkah selanjutnya.

Apakah itu untuk meminta bantuan atau mencoba dan berenang ke tempat yang aman.
 
 Selain itu, kamu juga harus mengetahui batasan-batasan saat berenang terutama di pantai.
 
 “Tenggelam hampir selalu merupakan akibat dari orang yang melebih-lebihkan kemampuan berenang mereka dan meremehkan risiko dan bahayanya,” kata Pimpinan South East Water Safety di Royal National Lifeboat Institution, Guy Addington dilansir Euro News.

“Orang-orang berpikir kemampuan mereka di kolam renang sesuai dengan kemampuan mereka di lingkungan perairan terbuka.

Tapi 'lantainya' tidak rata, Anda tidak tahu di mana bagian yang dangkal, Anda tidak tahu di mana bagian yang dalam dan airnya bergerak," kata dia.

Kamu juga harus menyadari kondisi lingkungan saat itu, mulai dari cuaca, arus, hingga benda-benda yang berada di sana.

Jika kamu berada dalam keadaan mengambang berjuang untuk hidup, berenanglah sejajar dengan air pantai untuk mencoba keluar dari arusnya. (*)

Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana 

Berita Terkini