TRIBUN-TIMUR.COM - Ada lima dosa wajib tak boleh dilakukan istri ke suaminya
Akibatnya bisa fatal.
Seperti disampaikan Motivator Rumah Tangga dr Aisyah Dahlan.
Menurut sang dokter, dalam pernikahan istri harus taat dan hormat terhadap suaminya.
Bagi Aisyah Dahlan, suami memiliki peran sebagai kepala keluarga dan menjadi sumber keberkahan.
Olehnya itu, seorang istri harus menghargai dan menghormatinya.
Dalam unggahan TikTok, Dokter Aisyah Dahlan menjelaskan bahwa seorang suami akan merasa sedih saat istrinya tidak memperlakukan dengan pantas.
Bahkan suami akan merasa tidak berarti.
"Suami akan lebih sedih jika istrinya tidak menghargainya dibandingkan dengan kejadian lain seperti kehilangan pekerjaan atau lainnya," kata Aisyah Dahlan.
Aisyah Dahlan mengimbau para istri tetap menghargai dan menghormati suami dalam segala situasi dan kondisi.
Seorang istri tidak diperbolehkan melawan, membantah, atau memperlakukan suami secara tidak sopan, kecuali jika ia mendapat perlakuan yang tidak pantas.
Itulah sebabnya, dalam Islam baik dalam Alquran, hadis, dan sumber-sumber lainnya, istri senantiasa diingatkan untuk selalu patuh, taat, dan menghormati suami.
Semoga kita senantiasa mendapatkan ridho Allah SWT dan ridho suami-suami kita dalam menjalankan setiap aktivitas sehari-hari.
Berikut ini 5 dosa istri terhadap suami
1. Berzina dengan Lelaki Lain
Berzina termasuk dosa besar yang paling dibenci Allah. Hukumnya adalah haram. Allah melarang hamba-Nya melakukan zina seperti yang disebutkan dalam firman berikut:
“Dan, janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya, zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra: 32)
Dalam syariat Islam, zina yang dilakukan oleh seseorang yang sudah menikah disebut zina muhshan.
Menurut Masykur Arif Rahman dalam buku Dosa-Dosa yang Paling Dibenci Allah Sejak Malam Pertama, pelaku zina muhshan dijatuhi hukuman yang lebih berat, yaitu dirajam atau dilempari dengan batu.
Hal itu disebutkan dalam hadits yang disampaikan Umar bin Khattab dalam pidatonya, “Sesungguhnya, Allah telah menurunkan kitab kepada Nabi-Nya dan di antara yang diturunkan kepada beliau adalah ayat rajam.
Nabi Muhammad SAW telah melaksanakan hukuman rajam dan kami pun telah melaksanakannya setelah beliau.
Aku khawatir apabila zaman telah berlalu lama, akan ada orang-orang yang mengatakan, ‘Kami tidak mendapatkan hukuman rajam dalam kitab Allah!’ sehingga mereka sesat lantaran meninggalkan kewajiban yang Allah Azza wa Jalla telah turunkan.
Sungguh (hukuman) rajam adalah benar dan ada dalam kitab Allah untuk orang yang berzina apabila telah pernah menikah (muhshan), bila telah terbukti dengan persaksian, kehamilan, atau pengakuan sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Selingkuh
Selingkuh yang dilakukan seorang istri tentu akan berdampak buruk pada sang suami. Perselingkuhan istri tak ubahnya pengkhianatan terhadap suami yang telah sama-sama berjanji untuk saling setia di hadapan Allah SWT.
Tak hanya menyakiti hati suami, perselingkuhan juga bisa membuat istri lalai akan tanggung jawabnya dalam rumah tangga.
Misalnya, tidak lagi melayani suami dengan sepenuh hati, mengabaikan pendidikan anak, malas mengurusi rumah tangga, dan mencoreng kehormatan keluarga.
Lebih jauh, perselingkuhan seorang istri akan meretakkan hubungan rumah tangga, bahkan memutus ikatan pernikahan yang suci dan kuat.
Karena itu, Allah memberikan ganjaran yang setimpal bagi istri yang berselingkuh dari suaminya.
“Allah membuat istri Nuh dan istri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang shalih di antara hamba-hamba Kami. Lalu, kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya. Maka, kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksa) Allah. Dan dikatakan (kepada keduanya), ‘Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka).” (QS. At-Tahrim: 10)
3. Menolak Ajakan Suami Berhubungan
Seorang istri yang menolak ajakan suami berhubungan intim padahal dirinya sedang tidak berhalangan atau kekurangan apa pun, adalah dosa yang dibenci Allah. Abu Hurairah menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Jika seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidur lalu istrinya menolak sehingga suaminya marah atasnya maka malaikat melaknat perempuan itu hingga datang pagi.” (HR. Bukhari)
4. Berdusta di Hadapan Suami
Berdusta adalah dosa istri terhadap suami yang dibenci Allah. Banyak perbuatan istri yang termasuk dusta, misalnya berbohong tentang uang yang dikeluarkan untuk berbelanja. Berdusta semacam ini dilarang oleh syariat sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Hendaklah kamu selalu benar. Sesungguhnya, kebenaran membawa kepada kebajikan, dan kebajikan membawa ke surga. Selama seseorang benar dan selalu memilih kebenaran, ia tercatat di sisi Allah sebagai orang yang benar (jujur). Hati-hatilah terhadap dusta. Sesungguhnya, dusta membawa kepada kejahatan, dan kejahatan membawa kepada neraka. Selama seseorang dusta dan selalu memilih dusta, ia tercatat di sisi Allah sebagai seorang pendusta (pembohong).” (HR. Bukhari)
5. Keluar Rumah Tanpa Izin Suami
Banyak istri yang keluar rumah dengan tujuan tertentu tanpa sepengetahuan suami. Mengutip buku Fiqh Keluarga Terlengkap oleh Rizem Aizid, perbuatan istri demikian adalah dosa, meskipun tujuannya baik.
Allah berfirman tentang larangan istri keluar rumah tanpa izin suami dalam Surat Al-Ahzab ayat 33 yang artinya sebagai berikut:
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya, Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (QS. Al-Ahzab: 33).
Profil Aisyah Dahlan
Berikut ini adalah biografi dan profil Aisyah Dahlan:
Nama: Aisyah Dahlan (Aisah Dahlan)
Tempat /Tgl lahir : Jakarta, 17 Desember 1968
Alamat : JL.Pratama IV no 1. Pulo asem. Rawamangun, Jakarta Timur.
Tlp : 021-70747325, 085691536656.
Instagram: @draisahdahlan
Riwayat Pendidikan
TK Cempaka, Jakarta
SD Negeri DUREN TIGA Jakarta
SMP Islam Al-Azhar, Sisingamangaraja Jakarta
SMA Islam AL-AZHAR, Sisingamangaraja Jakarta
Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar
Program Profesi Dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada,Yogyakarta
Drugs Abuse Counselor Training, di Rumah Pengasih, Kuala Lumpur, Malaysia
Riwayat Pekerjaan
1998 - 2002, Kepala Unit Narkoba RS. Harum Jakarta
1998 - Pembina Program Aftercare Sahabat Rekan Sebaya
1998 - Family Counselor di beberapa LSM Penanggulangan Narkoba
1999 - Puskesmas Kecamatan Cilandak
2000 - Trainer Program MBS
2003 - Pembina Padepokan Recovery Slankers (SLANK)
2003 - Kepala Unit Narkoba RS. Bhayangkara Sespimma Polri Jakarta.
2008 - Staff Ahli Kalakhar BNN, Bidang Terapi & Rehabilitasi.
2011- Koordinator Terapis Holistik Klinik Sunter Medical Center.
1995 - Pembina Sosial Entrepreneur After Care Yayasan Sahabat Rekan Sebaya.
2015 - Ketua AIRI (Asosiasi Rehabilitasi Sosial Narkoba Indonesia)
Penghargaan
Tahun 2014: Penghargaan “Indihome Inspiring Woman Award” dari Telkom Indonesia sebagai Women Health Activist
Tahun 2013: Penghargaan SHE CAN AWARD – TUPPERWARE sebagai salah satu WANITA INSPIRATIF di Indonesia .
Tahun 2011: Penghargaan kesehatan dari Tempo Media & Decolgen sebagai “Sang Teladan”
Tahun 2009: Penghargaan dari Gerakan Rakyat Anti Madat (GERAM) atas “Prestasi Insan Anti Narkotika (PITA)”
Tahun 2009: Penghargaan dari Presiden Republik Indonesia, sebagai ”WARGA UTAMA” dalam bidang Terapi & Rehabilitasi Narkoba.
Tahun 2008: Penghargaan dari organisasi BERSAMA, sebagai pembina Rehabilitasi Komunitas Slankers
Tahun 2008: Penghargaan tingkat madya dari BNP Prov.Jakarta dalam bidang Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba.
Tahun 2007: Penghargaan sebagai orang yang bekerja dengan nurani dari 8 Habits, Steven Covey dari Dunamis Organization Services.
Itulah biografi dan profil Aisyah Dahlan, praktisi kesehatan yang banyak menjadi pembicara dalam bidang neuparenting dan agama. (*)