JK mengungkap jika kelemahan masyarakat di Indonesia bukanlah pada sisi ekonomi, melainkan menjadi seperti tamu di negara sendiri.
“Kalau tidak habis, kita akan menjadi pinggir. Ini Pak Wali Kota harus memahami, jangan segampang itu diberikan (izin pembangunan) karena kalau begini lama-lama diambil tengah kota nanti habis seperti di Jakarta,” katanya.
Menurut mantan Presiden ke 10 dan 12 ini, dulunya di kompleks perumahan yang ditinggali JK banyak masyarakat dan jamaah yang tinggal di daerah tersebut.
Namun, lambat laun para penduduk daerah tersebut makin lama makin berkurang dan hanya tinggal dia sendiri saja.
“Ini tentu menjadi PR kita, walaupun masjid banyak, kalau jamaahnya sudah tidak ada di daerah itu pasti sepi itu masjid,” ujarnya.
“Artinya bagaimana ini berfungsi untuk memberikan pelajaran dan pengalaman,” tambah JK.
Adapun kata JK, saat ini masyarakat harus melihat ke depan, bagaimana kemajuan bangsa Indonesia saat ini sanga besar.
“Kita melihat kedepan, karena kedepan apa yang kita hadapi adalah kemajuan yang luar biasa, maka Kita harus siapkan generasi kita di masjid ini, dimanapun kita,” ungkapnya.
Olehnya, JK berharap, masjid yang sudah dibangun untuk saat ini oleh Ustadz Das’ad Latif dapat menjadi pusat dakwah dan pendidikan yang kuat serta semanagat.
“Semangat untuk kita semua, karena tanpa semanagat kitantidak akan maju, Itulah harus menjadi bagian untuk negara kita memajukan bangsa,” harapnya.(*)