TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemprov Sulsel hanya menyisakan satu hari lagi yakni Jumat (29/12/2023) untuk memaksimalkan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2023.
Diketahui, pagu anggaran APBD Pemprov Sulsel dalam perubahan sebesar Rp10,135 triliun.
"Realisasinya memang masih 80-an sampai 28 Desember. Insyaallah bisa capai 90," jelas Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Pemprov Sulsel, Salehuddin.
Presentasenya kini realisasi APBD Sulsel di kisaran 84 persen.
Terkait Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan realisasi rendah, Salehuddin mengaku ada beberapa faktor.
"Itu terkait dengan tambahan besar di perubahan. Contoh, Kesbangpol. Dana Pilkada kan di sana. Dana Pilkada itu lebih besar dari anggaran rutin mereka. Otomatis ketika anggaran Pilkada masuk, serapan mereka pasti jatuh. Yang awalnya mungkin 70 persen jatuh jadi 20 persen," kata Salehuddin.
"Ada juga Biro Hukum. Terkait dengan pembayaran utang. Yang di RS Haji, itu lah," lanjutnya.
Faktor lainnya, Pemprov Sulsel masih menunggu dana transfer.
Ada perbedaan pencairan dana transfer yang berdampak pada realisasi APBD 2023.
Dana Alokasi Umum (DAU) menjadi tulang punggung diharapkan Pemprov Sulsel.
"Biasa tunggu dana transfer. Utamanya DAU. DAU dulukan diberikan 1/12 turun tiap bulan. Nah, sekarang beda. Ada DAU Block Grand, ada DAU Spesific Grand," Kata Salehuddin.
"DAU Spesific Grand itu berdasarkan realisasi. Kebetulan yang terakhir ini, baru kucur untuk DAU. Tinggal DBH yang kita tunggu. DBH dari pusat," sambungnya.
Terakhir, Dirinya memastikan realisasi seluruh OPD bisa mencapai angka 90 persen di 2023.
"Rata-rata pasti OPD kurang serapan. Tapi mungkin di angka 90 insyaallah semua OPD diupayakan seperti itu," tutupnya. (*)