TRIBUN-TIMUR.COM - Pada Kamis (25/12/2023), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan adanya gempa bumi dengan kekuatan 3.1 skala Magnitudo (Mag) di Sulawesi Tengah (Sulteng).
Episentrum gempa dengan koordinat 0.82 lintang selatan dan 121.66 bujur timur.
Tepatnya 33 kilometer sebelah Timur Laut Tojo Una-Una Sulteng.
Gempa ini terjadi pada kedalaman 10 kilometer dari permukaan tanah.
Meskipun informasi ini telah diumumkan oleh BMKG, disarankan untuk tetap waspada karena data yang diolah masih dalam tahap pengolahan dan dapat mengalami perubahan seiring dengan kelengkapan informasi yang diperoleh.
Pihak BMKG menegaskan bahwa informasi ini dirilis dengan kecepatan untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat terkait kejadian gempa bumi.
Masyarakat di sekitar wilayah yang terdampak diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari pihak berwenang serta memperhatikan perkembangan informasi lebih lanjut yang akan disampaikan oleh BMKG.
Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui situs resmi BMKG dan sumber informasi terpercaya lainnya.
Beirkut informasi gempa bumi Sulteng:
#Gempa Mag:3.1, 25-Dec-2023 16:50:34WIB, Lok:0.82LS, 121.66BT (33 km TimurLaut TOJOUNA-UNA-SULTENG), Kedlmn:10 Km #BMKG Disclaimer:Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data
Mitigasi Gempa Bumi
Mitigasi gempa bumi adalah serangkaian tindakan dan strategi yang bertujuan untuk mengurangi risiko dan dampak gempa bumi terhadap kehidupan manusia dan properti.
Upaya mitigasi ini melibatkan berbagai sektor, termasuk perencanaan kota, konstruksi bangunan, edukasi masyarakat, dan pemantauan gempa.
Berikut adalah beberapa langkah penting dalam mitigasi gempa bumi:
1. Pemantauan Gempa Bumi
Membangun sistem pemantauan gempa bumi yang efisien untuk mendeteksi gempa secepat mungkin.
Baca juga: BMKG: Gempa Bumi M 3.7 Getarkan Papua, Jarak 12 Kilometer Tenggara Yalimo
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) adalah salah satu lembaga yang melakukan pemantauan gempa bumi di Indonesia.
2. Penyuluhan dan Pendidikan Masyarakat
Edukasi masyarakat tentang bahaya gempa bumi, perilaku aman selama gempa, dan langkah-langkah evakuasi.
Ini termasuk kampanye kesadaran gempa bumi di sekolah, kantor, dan komunitas.
3. Perencanaan Kota dan Zonasi Gempa
Menerapkan peraturan perencanaan tata kota yang mempertimbangkan potensi risiko gempa.
Membuat zonasi gempa untuk menentukan daerah-daerah yang berisiko tinggi dan membatasi pembangunan bangunan yang rentan di daerah tersebut.
4. Penguatan Bangunan
Menerapkan standar konstruksi yang ketat untuk bangunan baru dan perbaikan bangunan yang ada agar lebih tahan terhadap gempa.
Ini termasuk penggunaan teknik-teknik konstruksi yang kuat dan material yang sesuai.
5. Evaluasi dan Penyelidikan Bangunan Lama
Mengidentifikasi bangunan-bangunan lama yang rentan terhadap gempa dan melakukan inspeksi serta perbaikan jika diperlukan.
Baca juga: Gempa Bumi Hari Ini Kamis Pagi 21 Desember 2023 M 4.6 Guncang Maluku Utara, Cek Info Lengkap BMKG
6. Sistem Peringatan Dini:
Membangun sistem peringatan dini yang dapat memberikan peringatan sebelum gempa besar terjadi.
Ini memberikan waktu tambahan bagi orang-orang untuk mengambil langkah-langkah keselamatan.
7. Pemantauan Danau Buatan
Jika ada bendungan buatan yang berpotensi mengalami kerusakan akibat gempa, diperlukan pemantauan dan manajemen yang baik untuk mengurangi risiko banjir dan kerusakan.
8. Pengembangan Perencanaan Darurat:
Membuat rencana darurat yang komprehensif untuk mengatasi dampak gempa bumi, termasuk evakuasi, penyediaan bantuan medis, dan komunikasi darurat.
Baca juga: Gempa Bumi Baru Saja Guncang Jabar, Info BMKG Lokasinya Timur Laut Kabupaten Sukabumi
9. Pemulihan Pasca-Gempa
Membangun rencana pemulihan pasca-gempa untuk membantu komunitas yang terkena dampak gempa dalam mengembalikan normalitas kehidupan mereka.
10. Penelitian Gempa Bumi
Terus melakukan penelitian dan pemahaman lebih lanjut tentang sumber, pola, dan karakteristik gempa bumi untuk meningkatkan pemantauan dan mitigasi masa depan.
Mitigasi gempa bumi merupakan usaha berkelanjutan yang melibatkan pemerintah, lembaga ilmiah, dan masyarakat umum.
Upaya ini bertujuan untuk mengurangi risiko dan kerusakan yang disebabkan oleh gempa bumi, sehingga dapat meningkatkan keselamatan dan ketahanan komunitas terhadap bencana alam ini.
(Tribun-Timur.com/Hasriyani Latif)