Surat Suara

KPU Makassar Terima 12 Item Logistik Pemilu 2024

Penulis: Renaldi Cahyadi
Editor: Hasriyani Latif
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penurunan surat suara DPR RI Dapil Sulsel 1 di Gudang Logistik KPU Makassar, Jl Ir Sutami, Kota Makassar, Jumat (22/12/2023). KPU Makassar telah menerima 12 item logistik Pemilu 2024.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - KPU Makassar telah menerima 12 item logistik Pemilu 2024.

Logistik itu disimpan di Gudang Komisi Pemilihan Umum (KPU) Makassar (Gudang 55), Jl Ir Sutami, Kota Makassar.

Item logistik yang berada di gudang KPU, yakni kotak Suara, tinta pemilu, segel plastik, segel kertas, balpoin, lem, spidol, paku coblos, bantalan coblos, kartu gelang, plastik besar sedang kecil.

Koordinator Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Parmas dan SDM KPU Makassar Endang Sari mengatakan terbaru KPU Makassar menerima surat suara DPR RI.

"Saat ini sementara menurunkan dari kendaraan yang mengangkut surat suara tersebut," katanya saat dihubungi, Jumat (22/12/2023).

"Semuanya itu sementara yang sudah masuk di gudang KPU," ujarnya.

Ada 477 ribu surat suara DPR RI Dapil I tiba di Gudang KPU Makassar.

Ketua KPU Makassar, Faridl Wajdi menuturkan dari 477 ribu surat suara terdiri dari 954 box.

Dapil I meliputi Bantaeng, Gowa, Jeneponto, Kepulauan Selayar, Takalar, dan Kota Makassar.

Tunggu 559.965 Surat Suara

KPU Kota Makassar baru menerima 49 persen kebutuhan logistik tahap satu.

Mereka masih menunggu kedatangan 559.965 surat suara yang tersisa.

Baca juga: KPU Makassar Geram Lihat Bawaslu Tak Mampu Tertibkan APK Caleg, Komisioner Dinilai Tak Paham PKPU

Daftar pemilih tetap (DPT) untuk wilayah Kota Makassar sebanyak 1.036.965

Ketua KPU Makassar Faridl Wajdi mengatakan, saat ini baru memasuki tahap pertama dan masih menunggu sisa dari kelengkapan.

"Saat ini sementara loading di gudang kota untuk surat suaranya," katanya saat dihubungi, Jumat (22/12/2023).

Ia memprediksi urat suara akan sepenuhnya diterima pekan depan.

"Kitakan butuh itu 1.036.965 jadi pengiriman hari ini baru 49 persen dari kebutuhan kita," ujarnya.(*)

 

Berita Terkini