TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin menaruh perhatian khusus pada kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di Sulsel.
Kelangkaan solar terlihat dari banyaknya antrian truk di sejumlah SPBU dui Sulsel.
Bahtiar bahkan memerintahkan Forkopimda, TNI, Polri, dan Kejaksaan untuk memantau ketersediaan BBM, khususnya solar di daerah masing-masing.
Ia mengatakan, selama pemantauan di lapangan, ia melihat banyak antrian truk di beberapa SPBU yang dilewatinya selama kunjungan kerja.
"Saya pantau beberapa SPBU khususnya di Kabupaten Bone ada antrian panjang, sampai bermalam itu sopir truknya. Ini ada apa," lanjutnya.
Kondisi ini mempengaruhi akses logistik di daerah. Bahtiar mengatakan, dirinya akan turun langsung melakukan pengecekan, untuk mengetahui penyebab kelangkaan BBM.
Masalah kelangkaan BBM tersebut harus secepatnya diatasi jelan Natal dan Tahun Baru (Nataru)
"Saya minta Pak Pj Sekda Pemprov Sulsel dan TPID untuk bersurat kepada Pertamina Pusat, termasuk Kementerian ESDM. Masalah ini harus diatasi jika memang ada mata rantai yang terkendala, karena ini memang di luar kewenangan kami. Mohon kesabaran masyarakat," kata Bahtiar.
Sebagai tindaklanjut temuan tersebut, Bahtiar bersama Ketua DPRD Sulsel, Ina Kartika Sari, menemui manajemen PT Pertamina MOR VII Sulawesi di Jl Garuda, Makassar, Senin (18/12).
Bahtiar dan Ina Kartika ditemui oleh General Manager PT Pertamina MOR VII Sulawesi, Erwin Dwiyanto dan petinggi Pertamina lainnya.
Pertemuan berlangsung tertutup selama kurang lebih 90 menit.
Region Manager Retail Sales PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, I Gusti Bagus Suteja mengatakan, untuk Sulsel, ada kenaikan pasokan solar sebesar 4,7 persen dari kuota.
“Ini tertinggi di Sulawesi karena rata rata 2 persen," kata I Gusti Bagus Suteja.
I Gusti Bagus Sutedja menambahkan, hal itu terjadi karena angka pertumbuhan ekonomi di Sulsel meningkat. Dampaknya pada kebutuhan BBM jenis solar. Utamanya, untuk memastikan distribusi logistik terus berjalan