TRIBUN TIMUR.COM, MAKASSAR - Pantauan di Jl Urip Sumoharjo, Makassar, sejumlah anak-anak terlihat berkumpul di trotoar untuk bermain meriam kaleng.
Mereka tampak antusias menyalakan meriam dan mendengarkan suara dentuman yang dihasilkan, Sabtu (16/12/2023).
Meriam kaleng merupakan salah satu permainan tradisional yang masih populer di Makassar biasanya dimainkan oleh anak-anak dan remaja, terutama saat bulan Ramadan dan menjelang pergantian tahun baru.
Diketahui, Meriam kaleng terbuat dari kaleng bekas yang dimodifikasi dengan menambahkan sumbu dan cairan spirtus.
Cara memainkannya cukup mudah, yaitu dengan menyalakan sumbu dan menunggu hingga cairan spirtus terbakar.
Suara dentuman yang dihasilkan akan semakin keras jika jumlah cairan spirtus yang digunakan semakin banyak.
Meskipun menjadi tren menjelang pergantian tahun baru, permainan meriam kaleng tetap memiliki sejumlah risiko.
Salah satunya adalah risiko terjadinya kebakaran jika meriam tidak digunakan dengan hati-hati.
Selain itu, suara dentuman yang dihasilkan juga bisa mengganggu warga sekitar.