TRIBUN-TIMUR.COM - Secara umum, dzikir dan doa adalah dua perbuatan yang disyariatkan dalam Islam (sunnah).
Dzikir dilaksanakan dengan suara pelan dan dilakukan secara sendiri-sendiri.
Umat Muslim dianjurkan untuk berdzikir setelah salat.
Bacaan dzikir setelah shalat yang paling sederhana adalah istighfar, tahlil, tasbih, tahmid, dan takbir.
Berikut adalah bacaan dzikir yang dapat dilafalkan setelah salat Isya, dikutip dari TribunSumsel, dalam e-book berjudul Doa dan Dzikir yang ditulis oleh Syeikh Abdulaziz bin Baz:
Membaca Istighfar
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمِ الَّذِيْ لَااِلَهَ اِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ ×٣
Astaghfirullaahal ‘adziim alladzii laaailaaha illaa huwal hayyul qoyyuum wa atuubu ilaih.
"Aku memohon ampun kepada Allah yang maha agung, tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, dzat yang maha hidup kekal abadi, dan terus menerus mengurus makhluknya tiada henti. Dan aku bertaubat kepada-Nya."
Membaca Dzikir Kalimat Tauhid
لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ
Laaailaaha illallaah wahdahu laa syariikalah lahul mulku walahul hamdu yuhyii wayumiitu wahuwa ‘alaa kulli syain qodiir.
"Tiada Tuhan yang haq disembah kecuali Allah semata, tiada sekutu baginya. Hanya milikinya segala kerajaan dan hanya milikinya segala puji, baik yang hidup atau mati. Dialah Dzat yang kuasa atas segala sesuatu."
Membaca Doa Selamat
اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلَامُ، وَإِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلَامُ فَحَيِّنَارَبَّنَا بِالسَّلَامِ وَاَدْخِلْنَا الْـجَنَّةَ دَارَ السَّلَامِ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ يَا ذَاالْـجَلَالِ وَاْلإِكْرَام
Allaahumma antas salaam waminkas salaam wa ilaika ya’uudus salaam fahayyinaa robbanaa bis salaam wa adkhilnal jannata daaros salaam tabaarokta robbanaa wa ta’aalaita yaa dzal jalaali wal ikroom.
"Ya Allah, engkaulah Dzat yang memberi keselamatan (kesejahteraan), hanya darimu lah keselamatan (kesejahteraan), dan kepadamua lah segala keselamatan (kesejahteraan) itu kembali. Maka hidupkanlah kami, ya Allah, dengan selamat (sejahtera), masukkan kami ke dalam surga rumah keselamatan (kesejahteraan). Engkaulah Dzat yang berkah, wahai Tuhan kami, dan maha luhur Engkau, ya Tuhan kami yang Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan."
Membaca Surat Al-Fatihah
Membaca Ayat Kursi
Membaca Tasbih, Tahmid, dan Takbir 33x
إِلَهَنَا رَبَّنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا سُبْحَانَ اللهِ (33x) سُبْحَانَ اللهِ
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ دَائِمًا أَبَدًا اَلْحَمْدُ ِللهِ (33x) اَلْحَمْدُ ِللهِ
اْلحَمْدُ ِللهِ عَلىَ كُلِّ حَالٍ وَفِي كُلِّ حَالٍ وَنِعْمَةِ (33x) اللهُ أَكْبَرُ
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَاْلحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ اْلمُلْكُ وَلَهُ اْلحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ
Tata Cara Berdoa
Menghadap kiblat
Hal ini berdasarkan sebuah hadis "Rasulullah datang ke tempat wuquf di Arafah dan ia menghadap kiblat lalu terus-menerus berdoa sehingga tenggelam matahari".
Membaca hamdalah atau pujian, istighfar, dan shalawat
Seorang Sahabat Nabi berkata: "Ketika Nabi Muhammad saw duduk di masjid, tiba-tiba datang seorang laki-laki masuk, lalu ia shalat.
Setelah selesai membaca doa, 'Allahummaghfirlii warhamnii', maka waktu itu Rasulullah pun berkata: wahai kawan, engkau terburu-buru.
Jika Engkau shalat, duduklah dahulu kemudian bacalah puji-pujian kepada Allah.
Karena dia yang memiliki pujian itu, lalu engkau baca shalawat kepadaku kemudian baru berdoa.
Kemudian datang seorang yang lain setelah shalat ia memuji Allah dan membaca shalawat untuk Nabi Muhammad SAW dan setelah itu Nabi bersabda: Berdoalah akan dipenuhi.
Dengan suara lembut dan rasa takut
Firman Allah SWT yang berbunyi, "Berserulah (Berdoa) kepada Tuhanmu dengan merendahkan diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan janganlah engkau berbuat kerusakan di Bumi sesudah (Allah SWT) memperbaikinya, dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak diterima) dan harap (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik." (Q.S. Al-A'raf: 55-56).
Yakin terkabul
Dalam berdoa, kita harus yakin dan berprasangka baik kepada Allah, seperti hadis berikut ini: "Sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla berfirman: Aku akan mengikuti prasangka hamba-Ku kepada-Ku. Dan Aku selalu menyertainya apa bila ia berdoa kepada-Ku".