TRIBUN -TIMUR.COM - Civitas kampus negeri UT Makassar siap menyukseskan program tanam pisang Pj Gubernur Sulsel, Dr Bahtiar Baharuddin, M.Si.
Pisang yang siap ditanam sebanyak 680 ribu pohon dengan kalkulasi saat ini ada 58 ribu alumni, jika masing-masing alumni tanam 10 pohon maka alumni UT bisa tanam pohon pisang sebanyak 580 ribu pohon.
Ditambah 10 ribu mahasiswa UT dengan masing masing 10 pohon berarti mahasiswa dapat menanam 100 ribu jadi total yang dapat di tanam sebanyak 680 pohon.
Demikian penegasan Direktur UT Makassar, Prof Dr H Abdul Rahman Rahim, SE MM, saat memberi sambutan pada Seminar Akademik UT Makassar diselenggarakan di Hotel Gammara Makassar, Ahad 3 Desember 2023.
Dijelaskan, civitas UT Makassar menunggu kebijakan program tanam pisang untuk segera dieksekusi di tengah masyarakat, tandasnya.
Seminar akademik mengusung tema "Strategi Pembangunan Pertanian untuk Mendukung Ketahanan Pangan dan Peningkatan Daya Saing Berkelanjutan" dihadiri Rektor UT, Prof Ojat Darojat, M.Bus, Ph.D.
Narasumber tersebut Menteri Pertanian RI, diwakili Kepala BSIP Kementan, Prof Dr Ir Fadjry Djufry, M.Si. Pejabat Gubernur Sulsel, diwakili Kadis Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Sulsel, Dr Imran Jausi.
Bupati Wajo, Dr H Amran Mahmud S.Sos, M.Si dan pakar ekonomi dari UMI Makassar, Prof Dr H Mansyur Ramly M.Si, dengan moderator, Dosen Prodi Magister Manajemen Perikanan UT, Dr Jalil S.Pi MP.
Prof Abdul Rahman kesempatan itu mengharapkan seminar ini secara global dapat menjadi wadah bagi pertukaran gagasan, pengetahuan dan pengalaman antar para akademisi, praktisi dan pembuat kebijakan.
Tema yang diusung dalam seminar akademik adalah soal ketahanan pangan. Tema ini diambil karena sektor pertanian memegang peranan penting dan krusial dalam menyediakan kebutuhan pangan bagi populasi yang terus bertambah dan juga pertanian adalah pilar utama dalam kontribusi pertumbuhan ekonomi nasional.
Oleh karena itu sebut Prof Rahman kehadiran para ahli dan pengambil kebijakan ini sebagai narasumber dalam seminar akademik dapat memberikan pandangan dan perspektif yang sangat berharga terutama dalam memberikan kontribusi nyata dalam menyusun strategi pertanian yang berdaya saing yang tinggi dan berkelanjutan.
Dia menegaskan bahwa pertanian bukan hanya dimaknai sebagai produksi pangan semata, melainkan sebagai sistem yang berkaitan erat dengan isu-isu kompleks, termasuk perubahan iklim, ketidakpastian pasar dan dinamika ekonomi.(*)