TRIBUNSINJAI.COM, SINJAI TENGAH- Masyarakat Desa Bonto, Kecamatan Sinjai Tengah, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan protes kepala desanya.
Warga protes lantaran Kepala Desa Bonto, Sudirman mencopot stiker mobil operasional desa.
Selain mencopot stiker mobil pelayanan untuk masyarakat desa setempat, Sudirman juga disebut menutup lampu sirine mobil itu.
"Sudah dua minggu lebih stiker mobil operasional desa dan lampu sirine ditutup. Masyarakat mempertanyakan apa motifnya sampai dicopot padahal itu mobil operasional masyarakat desa," kata Kahar, salah seorang warga Desa Bonto, Kamis (9/11/2023).
Yang tampak kata Kahar, hanya plat berwarna merah.
Aksi pencopotan stiker mobil pelayanan desa untuk masyarakat itum tersebut dipertanyakan masyarakat ke Sudirman.
Kahar mengatakan, aksi pencopotan stiker dan menutup lampu sirene dapat melahirkan spekulasi negatif di masyarakat.
Karena itu, Kahar mewakili masyarakat Desa Bonto itu dapat mengembalikan stiker mobil operasional tersebut dan dapat dipergunakan untuk masyarakat desa khususnya untuk pelayanan kesehatan.
Dikonfirmasi Kepala Desa Bonto, Sudirman melalui telepon selulernya namun hingga berita ini dibuat belum merespon telepon TribunSinjai.Com.
Di Kabupaten Sinjai terdapat sejumlah desa yang mengadakan mobil operasional desa.
Pengadaan mobil operasional tersebut melalui anggaran dana desa tahun 2022 lalu.
Tujuan pengadaan mobil ambulance dan operasional desa agar memudahkan pelayanan kepada masyarakat umum.
Baik dalam urusan kesehatan maupun dalam hal pelayanan.
Sekitar lima tahun lalu, banyak masyarakat di Sinjai tak mampu diangkut melalui mobil ambulance puskesmas di setiap kecamatan.
Penyebabnya mobil layanan kesehatan terbatas, dan disamping itu pula masyarakat kurang mampu.
Bahkan beberapa peristiwa, ada warga yang terpaksa menandu mayat keluarganya dengan berjalan kaki.
Ada juga yang membonceng dengan sepeda motor mayat keluarganya, seperti di warga di Desa Mattunrung Tellue, Kecamatan Sinjai Tengah. (*)