Baca tanpa iklan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Beberapa daerah di Sulawesi Selatan (Sulsel) sudah mengalami perubahan cuaca.
Musim hujan mulai melanda daerah-daerah yang sebelumnya kekeringan menjadi daerah yang memiliki kembali sumber air.
Namun, perubahan cuaca tersebut wajib di antisipasi oleh masyarakat sekitar.
Pasalnya, peningkatan kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan lainnya dapat mengalami peningkatan.
Apalagi pada musim transisi saat ini, dimana pengalihan musim kemarau ke musim hujan yang membuat penyakit DBD dapat meningkat kembali.
Tentunya, dengan adanya genangan pada penampungan ataupun lubang-lubang akibat air hujan, merupakan salah satu hal yang dapat mengundang penyakit di musim penghujan seperti saat ini.
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin memberikan himbauan kepada masyarakat untuk selalu waspada mengenai musim transisi ini.
"Masyarakat harus tetap waspada dan berhati-hati dalam menghadapi perubahan iklim ini darj musim kemarau ke musim hujan," katanya, Rabu (2/11/23) malam.
Bahtiar mengungkap, saat ini dirinya sudah meminta ke setiap OPD yang ada di Sulsel agar melakukan fogging dan penyemprotan.
"Supaya jentik-jentik nyamuk tidak ada lagi, jadi kita harus bersih-bersih lingkungan sekitar, saling gotong royong," ujarnya.
Menurutnya, upaya pencegahan terhadap penyakit DBD sudah harus menjadi kesadaran bersama, baik pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat.
"Orang Sulsel punya tradisi gotong royong yang kuat sejak dulu, terutama saluran air yang tergenang, masyarakat diajak, paling baik juga ketika ada inisiatif warga. Sama-sama kita menjaga daerah kita," jelasnya.
Berikut data Dinas Kesehatan Sulsel Juli-September 2023 dari 24 Kabupaten/Kota yang terkena DBD
Totoal Kasus DBD 629
- Kota Makassar 100 kasus