Letjen Maruli Simanjuntak Menantu Luhut Pandjaitan Jauh Lebih Kaya dari Jenderal Agus Subiyanto

Editor: Edi Sumardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon KSAD, Letjen Maruli Simanjuntak dan harta kekayaan dia.

TRIBUN-TIMUR.COM - Panglima Komando Strategis TNI (Pangkostrad) Letjen Maruli Simanjuntak telah disebut-sebut sebagai kandidat yang kuat untuk menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) menggantikan Jenderal Agus Subiyanto.

Sebagai informasi tambahan, Agus Subiyanto dilantik sebagai KSAD pada tanggal 25 Oktober 2023, dan dia diusulkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi Panglima TNI, menggantikan Laksamana Yudo Margono, yang akan pensiun pada akhir November.

Untuk melengkapi berita ini, harta kekayaan Maruli juga telah diungkap.

Menurut Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang diterbitkan pada 31 Maret 2023, Maruli Simanjuntak memiliki kekayaan lebih dari Rp52 miliar.

Bahkan nilai harta kekayaannya melebih nilai harta kekayaan Agus Subiyanto yang hanya Rp 19,3 miliar.

Namun, perlu diperhatikan bahwa dia juga memiliki utang senilai Rp21,5 miliar.

Baca juga: Moncernya Karier Letjen Maruli Simanjuntak Mantu Luhut Pandjaitan, Calon KSAD Usai Paspampres Jokowi

Kekayaan Maruli terdiri dari berbagai aset, termasuk tanah dan bangunan, harta bergerak, surat bergerak, kas, setara kas, dan alat transportasi.

Berikut rincian harta kekayaan Letjen Maruli Simanjuntak, dikutip dari elhkpn.kpk.go.id:

Harta kekayaan Letjen Maruli Simanjuntak:

1. Tanah dan bangunan berjumlah Rp. 23.222.909.095

- Tanah dan Bangunan Seluas 266 m2/199 m2 di Kabupaten/Kota Bandung, hasil sendiri Rp. 1.720.037.000

- Bangunan Seluas 87 m2 di Kabupaten/Kota Jakarta Selatan, hasil sendiri Rp. 1.422.443.216

- Bangunan Seluas 78.5 m2 di Kabupaten/Kota Jakarta Selatan, hasil sendiri Rp. 1.283.468.879

- Tanah dan Bangunan Seluas 212 m2/179 m2 di Kabupaten/Kota Jakarta Selatan, hasil sendiri Rp. 3.672.135.000

- Tanah Seluas 500 m2 di Kabupaten/Kota Bogor, hibah tanpa AKTA Rp. 800.000.000

- Tanah Seluas 850 m2 di Kabupaten/Kota Badung, hasil sendiri Rp. 4.807.250.000

- Tanah Seluas 525 m2 di Kabupaten/Kota Badung, hasil sendiri Rp. 2.953.125.000

- Tanah Seluas 300 m2 di Kabupaten/Kota Badung, hasil sendiri Rp. 150.000.000

- Tanah Seluas 650 m2 di Kabupaten/Kota Badung, hibah tanpa AKTA Rp. 828.100.000

- Tanah Seluas 2875 m2 di Kabupaten/Kota Buleleng, hasil sendiri Rp. 200.000.000

- Tanah Seluas 1850 m2 di Kabupaten/Kota Buleleng, hasil sendiri Rp. 150.000.000

- Tanah Seluas 2970 m2 di Kabupaten/Kota Rote Ndao, hasil sendiri Rp. 3.118.500.000

- Tanah Seluas 2017 m2 di Kabupaten/Kota Rote Ndao, hasil sendiri Rp. 2.117.850.000

2. Alat transportasi dan mesin Rp. 605.093.000

- Motor, Piaggio LXV-125 IE Tahun 2010, hasil sendiri Rp. 20.000.000

- Motor, Kawasaki LX 150E CKD Tahun 2014, hasil sendiri Rp. 23.000.000

- Motor, BMW K-75 SOLO Tahun 1995, hasil sendiri Rp. 109.950.000

- Mobil, Toyota Innova Venturer Tahun 2021, hasil sendiri Rp. 452.143.000

3. Harta bergerak lainnya Rp. 2.239.659.810

4. Surat berharga Rp. 4.382.807.080

5. Kas dan setara kas Rp. 43.390.069.325

6. Harta lainnya Rp. 900.000.000

Sub Total Rp. 74.740.538.310

Utang Rp. 21.851.000.000

Total Harta Kekayaan Rp. 52.889.538.310

Tanggapan Maruli soal dirinya calon kuat KSAD

Letjen Maruli Simanjuntak buka suara mengenai namanya yang disebut sebagai kandidat kuat KSAD menggantikan Jenderal Agus Subiyanto.

Menurutnya, sebagai seorang tentara, ia harus tetap bekerja apapun tugasnya.

"Kalau tentara, ya ditunjuk, enggak ditunjuk, harus bekerja terus," kata Maruli di Kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Senin (30/10/2023), dikutip Kompas.com.

Mantan Danpaspampres itu juga mengatakan penunjukan sebagai Pangkostrad dulu juga secara tiba-tiba.

"Dulu jadi Pangkostrad, tiba-tiba Pangkostrad, kan gitu."

"Di sini juga berdasarkan penilaian, biasanya sudah dinilai baik, nanti dipanggil, di-brief, kenapa kita diangkat, gitu kira-kira," tambahnya.

Saat ditanya awak media, Maruli tidak membantah ataupun membenarkan ketika ditanya apakah membicarakan isu penunjukan sebagai KSAD saat bertemu Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, saat itu.

Ia hanya meminta agar bertanya langsung pada pihak yang berwenang.

"Yang nunjuk bukan saya jadi tanya yang nunjuk, kalau saya ya enggak bisa tahu," pungkas dia mengatakan.(*)

Berita Terkini