TRIBUN-TIMUR.COM - Masih ingat pernyataan Gibran Rakabuming Raka enggan berpolitik?
Kini Gibran jadi Cawapes Prabowo Subianto mantan rival Jokoi.
Diketahui, Gibran Rakabuming Raka resmi jadi bakal calon wakil presiden (cawapres) usai diumumkan Prabowo Subianto, Minggu (22/10/2023) malam.
Karier Wali Kota Surakarta terbilang kilat.
Gibran hanya membutuhkan waktu dua tahun menjadi wali kota sebelum akhirnya diusung menjadi cawapres 2024.
Padahal, di awal kemunculannya, dia lebih dikenal sebagai pengusaha dan enggan tertarik terjun ke dunia politik.
"Enggak sih. Saat ini enggaklah. Saya begini saja lah, jualan martabak," ujar Gibran kepada Kompas.com, 27 Agustus 2017.
Selama ini, Gibran memang dikenal mengikuti jejak ayahnya sebagai seorang pengusaha.
Berbeda dari ayahnya yang menekuni usaha mebel, ia justru lebih memilih untuk terjun di dunia bisnis makanan.
Namun, penyataannya itu bertolak belakang dengan karier politiknya saat ini.
Karier politik Gibran Rakabuming Raka
Gibran pertama kali terjun ke dunia politik pada Pilkada 2020.
Berikut karier politik Gibran dilansir Tribun-Timur.com dari Kompas.com:
1. Jadi Wali Kota Surakarta
Pada 2020, Gibran menunjukkan keseriusannya ke dunia politik dengan menemui FX Hadi Rudyatmo yang saat itu menjadi Wali Kota Surakarta dan Ketua DPC PDI-P Solo.
Dia kemudian mendaftarkan diri dengan menyerahkan formulir dan berkas untuk maju pada Pilkada Solo 2020.
Namun, peluang itu sudah tertutup.
Peluang Gibran dalam Pilkada 2020 kembali terbuka lewat jalur DPP setelah ia menemui Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Dia mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di kantor DPP PDI-P Jakarta.
Hasilnya, Gibran memperoleh rekomendasi dari DPP PDI-P berpasangan dengan Teguh Prakosa sebagai calon wali kota dan wakil wali kota pada Pilkada Solo 2020.
Pasangan Gibran-Teguh diusung oleh PDI-P dan sejumlah partai pendukung, yaitu Partai Golkar, Partai Gerindra, PAN, PPP, PKB, Nasdem, Perindo, dan PSI.
Pasangan itu meraih kemenangan dengan 86 persen suara, jauh mengungguli paslon lawannya pada Pilkada 2020.
Gibran-Teguh dilantik pada 26 Februari 2021 sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta untuk masa periode 2021–2024.
Di usianya yang masih terbilang muda, 33 tahun, Gibran menjadi orang nomor satu di kota Surakarta. B
2. Jadi cawapres 2024
Dua tahun memimpin Solo, Jawa Tengah, Gibran langsung diusung menjadi bakal calon presiden oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan dipasangkan dengan Prabowo dalam Pilpres 2024.
Namanya beberapa kali mencuat dan masuk bursa cawapres, mulai dari Ganjar hingga Prabowo.
Setelah PDI-P mengumumkan mengusung Mahfud MD sebagai cawapres Ganjar, Prabowo secara langsung menunjuk Gibran menjadi pasangannya.
"Baru saja Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang terdiri dari delapan partai politik, yang dihadiri lengkap oleh ketum masing-masing dan sekjen masing-masing, kita telah berembug secara final, secara konsensus, seluruhnya sepakat mengusung Prabowo Subianto sebagai capres Koalisi Indonesia Maju untuk 2024-2029 dan saudara Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden," kata Prabowo, dilansir dari Kompas.com (22/10/2023).
Menjabat sebagai Wali Kota Solo selama 2 tahun lalu maju menjadi cawapres, Gibran dinilai memiliki karier politik yang melesat sangat cepat.
Bahkan karier politik Gibran lebih cepat daripada ayahnya, Jokowi yang saat ini menjabat sebagai Presiden RI.
Dikutip dari Kompas.com (2022), Jokowi meniti karier politik dari Pilkada Solo 2005.
Dia menjadi Wali Kota Solo selama dua periode, yakni pada 2005-2010 dan 2010-2017.
Pada tahun kedua di periode kedua, tepatnya pada 2012, Jokowi diberi mandat untuk mengikuti Pilkada DKI dan menjadi Gubernur DKI berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk periode 2012-2017.
Manuver politik Gibran
Di awal karier politiknya, Gibran bergabung dengan PDI-P.
Dia juga mendapat rekomendasi maju di Pilkada Solo dari partai tersebut.
Namun, saat digadang-gadang menjadi cawapres Prabowo, Gibran melakukan manuver politik.
Pengusungannya oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang merupakan oposisi dari PDI-P, menuai pertanyaan terkait statusnya di partai yang membesarkannya itu.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Pejuangan (PDI-P), FX Hadi Rudyatmo atau FX Rudy mengungkapkan, status Kader PDI-P yang memutuskan adalah Ketua Umum (Ketum) Megawati Soekarnoputri dan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P.
Kendati demikian, FX Rudy mengatakan jika telah mendeklarasikan dan berbeda pandangan dengan AD ART secara otomatis sudah keluar dari PDI-P.
"Ya itu nanti dari DPP kan tanda tangannya KTA-nya itu, Bu Megawati Soekarnoputri (Pilihan Gibran) Itu hak, dilindungi oleh undang-undang. Ya sekarang, otomatis (keluar PDI-P), kalau sudah dari partai A ke partai B, itu pilihannya" kata dia, dikutip dari Kompas.com, Minggu (22/10/2023).
Namun, FX Rudy enggan berkomentar banyak soal status Gibran sebagai Wali Kota Solo yang diusung PDI-P. "Tanya Bu Megawati," katanya.
Profil Gibran Rakabuming Raka
Gibran Rakabuming Raka lahir di Solo, 1 Oktober 1987.
Gibran Rakabuming Raka merupakan anak sulung dari Presiden Joko Widodo dan Iriana Jokowi.
Gibran Rakabuming Raka memiliki dua adik, yakni Kahiyang Ayu dan Kaesang Pangarep.
Diketahui, Gibran Rakabuming Raka menikah dengan Selvi Ananda pada 2015.
Dari pernikahannya tersebut, Gibran Rakabuming Raka telah dikaruniai dua anak, yakni Jan Ethes Srinarendra dan La Lembah Manah.
Gibran Rakabuming Raka pernah mengenyam pendidikan di Kota Solo dan melanjutkannya ke Orchid Park Secondary School, Singapura.
Setelah lulus, Gibran Rakabuming Raka melanjutkan pendidikan ke Management Development Institute of Singapore (MDIS) dan University of Technology Insearch, Sydney, Australia.
Selain dikenal sebagai putra Presiden Joko Widodo, nama Gibran masyhur di telinga masyarakat dengan latar belakang sebagai pebisnis di bidang kuliner.
Gibran memulai usaha kuliner seperti katering Chili Pari, Martabak Kota Baru (Markobar), warung kopi, hingga ceker ayam.
Gibran merintis usaha katering Chili Pari pada tahun 2010, dengan modal yang didapatkannya dari pinjaman bank.
Menurutnya, menjadi pengusaha katering dan membuka usaha martabak merupakan pilihan hidupnya.
Alasannya karena ia ingin hidup mandiri.
Ia juga menilai, jika membuka usaha katering, ada peluang meraup untung, misalnya ketika ada event pernikahan. Usaha itu juga didukung dengan dirinya yang memiliki gedung pernikahan sendiri.
Tak hanya bisnis Chili Pari yang mulai berkembang, untuk bisnis Markobar juga mengalami peningkatan.
Bisnis martabak yang didirikan pada tahun 2015 ini memiliki 29 cabang yang tersebar di sejumlah wilayah Indonesia.
Terkait bisnis mebel yang dulunya dijalani oleh Jokowi, Gibran menolak meneruskan usaha tersebut.
(Kompas.com/ Alinda Hardiantoro, Inten Esti Pratiwi)