Curhat Mahasiswa Bimbingan Mahfud

Viral Mahasiswa Curhat Nasib Skripsi Kala Dosen Pembimbing Mahfud MD Jadi Cawapres Ganjar Pranowo 

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase curhat mahasiswa ditinnggal dosen pembimbing Mahfud MD jadi cawapres. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Tengah viral di media sosial (medsos) seorang mahasiswa yang mengaku anak bimbingan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Mahfud MD. 

Ia meratapi nasibnya ditinggal dosen pembimbing skripsi jadi cawapres. 

Video curahan hati (curhat) mahasiswa itu dibagikan di akun TikTok @suryaaae0, Minggu (22/10/2023).

Hingga hari ini Senin (23/10/2023) video itu sudah ditonton 1,4 juta kali. 

Tak hanya di TikTok, video itu juga dibagikan sejumlah akun medsos di Instagram.

Salah satunya @mood.jakarta. 

Dalam unggahan tersebut memperlihatkan video seorang mahasiswa yang tengah mencoba memasuki ruangan dosen pembimbingnya.

Namun sang mahasiswa justru kebingungan mencari dosen pembimbing skripsinya saat akan berkonsultasi.

Dosen pembimbing mahasiswa tersebut ternyata Mahfud MD yang tak lain adalah cawapresnya Ganjar Pranowo. 

Diketahui jika peristiwa itu terekam di Universitas Islam Indonesia (UII) Yoyakarta.

Sang mahasiswa sontak mengaku bingung lantaran ditinggalkan oleh dosen pembimbingnya tersebut.

"Niat arep bimbingan lakok di tinggal dadi cawapres (Niat mau bimbingan malah ditinggal jadi cawapres)," tulis keterangan unggahan.

Sejumlah netizen yang mengetahui hal tersebut sontak ramai memberikan komentar.

Tak sedikit yang reaksi yang dituliskan netizen terhadap sang mahasiswa bimbingan Mahfud MD.

"njaluk bimbingan jawaban e "temui saya di istana negara".

"minta langsung lulusin aja, ntar gantinya milih dia".

"takut bgt ntar ajudannya bilang "bapak maaf, ini ada tamu penting" "siapa?" "mahasiswa bimbingannya pak":)".

"tahun depan bimbingan di kalimantan bang".

"siapa tau kamu bakal jadi menterinya pak Mahfud" ungkap beberapa netizen.

Sejarah Inisial MD Milik Mahfud MD, Berawal dari Teman Sekelas Punya Nama Sama

Terungkap awal mula inisial 'MD' pada nama Mahfud MD, ternyata berkat seorang teman di masa sekolah yang punya nama sama.

Mahfud MD merupakan nama asli yang berubah sejak lulus SD.

Dalam buku Sahabat Bicara Mahfud MD (2013) yang disunting Saldi Isra dan Edy Suandi Hamid, sejarah nama belakang MD itu dijelaskan.

Saat itu 13 Mei 1957, lahirlah seorang anak laki-laki dari pasangan Mahmodin dan Siti Chadidjah.

Bayi itu diberi nama lengkap Mohammad Mahfud.

Anak yang lahir di Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Provinsi Jawa Timur, Pulau Madura itu tumbuh besar sampai akhirnya pada usia tujuh tahun, Mahfud kecil mulai bersekolah.

Ia bersekolah di SD negeri pada pagi hari.

Sorenya, Mahfud bersekolah di Madrasah Ibtida'iyyah.

Dan malamnya, ia belajar agama di surau.

Nama Mohammad Mahfud belum berubah sampai lulus SD.

Memasuki jenjang pendidikan selanjutnya, Mahfud masuk ke Sekolah Pendidikan Agama (PGA).

Mahfud diproyeksikan agar menjadi ustaz atau kiai sehingga dimasukkan ke sekolah kejuruan itu di tingkat pertamanya.

Di PGA ini ada cerita lucu yang akhirnya mengubah nama Mohammad Mahfud menjadi Mohammad Mahfud MD.

Pada kelas I PGA, ada lebih dari satu murid yang bernama Mohammad Mahfud.

Untuk membedakan, wali kelas pun meminta agar di belakang nama Mahfud diberi abjad berbeda seperti Mahfud A atau Mahfud B.

Mahfud yang kini cawapres itu dulu sempat bernama Mahfud B.

Namun sepekan kemudian, wali kelas berubah pikiran.

Kini Mahfud diminta menambahkan nama ayah di belakangnya.

Jadilah Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2008-2013 itu bernama Mahfud Mahmodin.

Sedangkan Mahfud yang satunya lagi menjadi Mahfud Musyaffa.

Karena nama Mohammad Mahfud Mahmodin kurang enak didengar, agar sedikit lebih keren, Mahmodin disingkat menjadi MD, sehingga menjadi Moh. Mahfud MD.

Saat lulus dari PGA pada 1974, pihak sekolah lupa jika MD itu hanya dibuat untuk membedakan nama Mahfud di kelas.

Alhasil, pada ijazah sekolah tersebut, nama MD tidak terlepas.

Dari PGA, Mahfud masuk Pendidikan Hakim Islam Negeri pada jenjang menengah atas.

Setelah tamat, Mahfud kuliah di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) dan merangkap di Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Gajah Mada (UGM) jurusan Sastra Arab.

Mahfud melanjutkan pendidikan tingginya di UGM (S2) dalam bidang studi Ilmu Politik dan program Pasca Sarjana S3 (doktor) dalam bidang studi Ilmu Hukum Tata Negara, juga di UGM.

Seluruh jenjang pendidikan itu, pun sebagai Ketua MK, sebagai menteri hingga anggota DPR dan berbagai jabatan lainnya, yang tertulis adalah Moh. Mahfud MD.

Megawati Umumkan Mahfud MD

Nama Mahfud MD akhirnya diumumkan sebagai cawapres pendamping Ganjar Pranowo di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat hari ini, Rabu (18/10/2023).

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri didampingi Plt Ketua Umum PPP, M. Mardiono, Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo dan Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang, partai satu koalisi, yang langsung mengumumkannya.

Megawati mengatakan, dirinya sudah lama berpolitik sehingga memiliki penghitungan yang matang dalam mengambil keputusan. Setelah menimbang dan mendengar masukan dari berbagai pihak termasuk dari partai koalisi, Megawati memilih Mahfud MD.

Menurut Megawati, dirinya memilih pria yang kini menjabat Menko Polhukam itu demi kepentingan bangsa dan negara.

"Hari ini Rabu 18 Oktober 2023 saya dengan mantap, saya telah mengambil keputusan. Ke semuanya saya tujukan sebesa-besarnya bagi kepentingan rakyat, bangsa dan negara."

"Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrohim, calon wakil presiden yang dipilih oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang akan mendampingi Bapak Ganjar Pranowo adalah Bapak Prof Dr. Mahfud MD," kata Megawati. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul Mahfud MD Jadi Cawapres, Mahasiswa Curhat Nasib Skripsinya, Bingung Mau Bimbingan: Kok Ditinggal, https://trends.tribunnews.com/2023/10/22/mahfud-md-jadi-cawapres-mahasiswa-curhat-nasib-skripsinya-bingung-mau-bimbingan-kok-ditinggal?page=all.

 

Berita Terkini