TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Skuad PSM Makassar wajib berbenah. Jeda Kompetisi Kualifikasi Piala Dunia 2026 jadi kesempatan emas memperbaiki performa tim.
M Arfan cs harus segera bangkit.
Kekalahan lima beruntun di dua kompetisi berbeda, Liga 1 2023-2024 dan AFC Cup 2023-2024 jadi pukulan telak.
PSM Makassar terseok-seok di papan klasemen.
Di klasemen sementara Liga menempati peringkat 13 dengan 18 poin.
Tertinggal 13 poin dengan pemuncak klasemen, Borneo Samarinda FC. Sedangkan di AFC Cup berada di dasar klasemen Group H tanpa poin.
Baca juga: Persib Bandung Gigit Jari! Tinggalkan PSM Makassar Wiljan Pluim Pastikan Pensiun di Borneo FC
Skuad PSM Makassar punya waktu 7 hari mempersiapkan tim menghadapi pertandingan selanjutnya.
Terdekat, tim besutan Bernardo Tavares akan bertemu Arema FC pada pekan ke-16 Liga 1 di Stadion BJ Habibie, Parepare, Jumat (20/10/2023) pukul 20.00 Wita.
Karakter sepak bola Makassar keras dan cepat perlu dibangkitkan lagi. Juga semangat siri na pacce.
Lantaran di beberapa laga terakhir ciri khas ini memudar.
Legenda PSM Makassar, Handi Hamzah mengatakan, sang pelatih, Bernardo Tavares punya pekerjaan berat untuk memulihkan mental pemain. Pemain harus enjoy.
“Kasi bangkit suasana tim sekarang. Terus kasi naik mentalnya, pemain enjoy dalam bermain,” katanya saat dihubungi melalui telepon, Kamis (12/10/2023).
Menurut dia, untuk sekarang ini sangat penting membangkitkan semangat siri na pacce.
Dengan begitu, pemain akan menunjukkan semangat juang tinggi di pertandingan.
“Siri na pacce mami bisa dipertahankan karena sebelumnya seperti tidak semangat lagi,” tegasnya.
Handi berharap, PSM Makassar menghentikan tren kekalahan 5 beruntun ketika menjamu Arema FC.
Sebab, kata dia, Laskar Pinisi tidak punya sejarah mengalami kekalahan dua kali di kandang.
“Optimis, tidak mungkin kalah di kandang lagi 2 kali berturut-turut,” ucapnya.
Pengamat Sepakbola, Syamsuddin Umar menambahkan, di masa jeda ini mental dan psikologis sangat penting dipulihkan.
Namun, identifikasi dan evaluasi juga harus jalan.
“Evaluasi dan diidentifikasi apa masalahnya.
Beri kebebasan pemain menemukan kembali jati diri,” katanya.
“Namanya pertandingan ada indikator-indikatornya. Olahraga khususnya di sepak bola ada 3O otak, otot dan olah. Olah itu mental di situ,” tegas pelatih yang bawa PSM Makassar juara Liga Indonesia musim 1999-2000 ini. (yau/kas)
Pertajam Lini Depan
Penyelesaian akhir masih menjadi masalah bagi PSM Makassar.
Kekalahan 5 laga tak lepas dari minimnya kontribusi gol. Hanya mampu mencetak satu gol.
"Selama ini striker PSM benar-benar tidak bisa membuktikan ketajamannya. Harus kita akui, PSM tumpul di situ,” kata Pengamat Sepakbola, Imran Amirullah melalui telepon Kamis (12/10/2023).
Makanya, hanya berharap pada lini kedua.
Striker dengan naluri pencetak gol di kotak penalti perlu dicari untuk menghidupkan lini depan.
“Kehadiran goal getter untuk menutupi salah satu kekurangan tim,” ucap Imran.(*)