Ketidakhadiran Wiljan Pluim membuat kreasi serangan PSM Makassar mentok.
Absennya Wiljan Pluim juga cukup terasa lantaran PSM Makassar kehilangan seorang senior dan pemimpin yang bisa memberikan motivasi kepada pemain lain.
Selain Wiljan Pluim, kekuatan PSM Makassar juga hilang separuh dengan absennya Yakob Sayuri dan Yance Sayuri.
Duo kembar asal Papua itu harus absen akibat cedera.
Inilah yang membuat lini sayap PSM Makassar kurang menggigit.
Lalu yang menjadi persoalan lain, pemain-pemain yang biasa dimainkan sebagai starter harus diistirahatkan.
Seperti Kenzo Nambu dan Everton Nascimento yang harus dimainkan sebagai pemain pengganti sebagai bentuk rotasi mengatasi kelelahan fisik di kubu PSM Makassar.
3. Kehilangan Motivasi Menang
Tentu sesuatu yang sulit bagi PSM Makassar mengarungi padatnya pertandingan di 2 kompetisi.
Apalagi dilihat dari jadwal, 4 kekalahan beruntun yang diraih PSM Makassar semuanya dimainkan di luar markas sendiri.
Sejatinya PSM Makassar bermain kandang saat menghadapi Sabah FC.
Namun karena Stadion Bj Habibie Parepare tak lolos verifikasi AFC Cup sehingga PSM menggunakan Stadion I Wayan Dipta.
Ini membuat PSM Makassar kesulitan mendapat motivasi menang dari suporternya sendiri.
Tak hanya itu adanya persoalan internal yang kemudian membuat suporter bersuara membuat situasi kian sulit.
PSM Makassar tentu membutuhkan motivasi untuk bisa bangkit kembali dari keterpurukan.