Baca tanpa iklan
TRIBUN-TIMUR.COM - Warga di Kota Cimahi, Jawa Barat, diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi masuknya ular ke lingkungan permukiman atau rumah mereka.
Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Cimahi mencatat adanya peningkatan kasus penemuan ular dalam musim kemarau ini.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Damkar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Damkar Kota Cimahi, Aep Mulyana, mengungkap, "Tahun ini banyak ular yang masuk ke kawasan permukiman warga."
Dia menyebut bahwa laporan tentang kehadiran ular di pemukiman warga meningkat selama musim kemarau.
Diduga, hal ini terjadi karena habitat ular terganggu atau pasokan makanannya berkurang, sehingga hewan-hewan melata tersebut memasuki pemukiman.
"Indikasi ular liar karena cuaca yang panas, kemarau panjang," jelasnya.
Hingga saat ini, petugas Damkar Kota Cimahi telah mengevakuasi sebanyak 73 ekor ular.
Ular-ular ini biasanya diserahkan kepada komunitas pecinta reptil.
Masyarakat di Kota Cimahi diminta untuk selalu waspada terhadap keberadaan ular di lingkungan mereka.
Apabila menemui ular, masyarakat dapat segera melaporkannya kepada petugas damkar.
Pada Rabu (4/10/2023), Damkar Kota Cimahi menerima laporan tentang keberadaan ular di rumah seorang warga di Jalan Puri Indah 1, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara.
Ular sanca berukuran sekitar 2,8 meter itu ditemukan di teras rumah warga.
Aep menjelaskan bahwa pemilik rumah melihat ular sanca ketika hendak pergi ke masjid.
"Ketika hendak berangkat sholat Subuh, pelapor melihat ular di halaman rumah," katanya.
Petugas damkar segera menuju lokasi dan berhasil mengevakuasi ular tersebut dengan menggunakan tongkat penjepit.
Panjang ular sanca yang ditemukan di teras rumah warga mencapai sekitar 2,8 meter dengan berat sekitar enam kilogram.
"Akhirnya, penangkapan berjalan lancar. Begitu sampai di lokasi, warga juga antusias membantu dalam penangkapan ular," tambah Aep.(*)