Bernardo Tavares Ungkap Penyebab 3 Kekalahan Tandang Beruntun PSM Makassar

Penulis: M Yaumil
Editor: Ari Maryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Andy Harjito berjibaku melawan tiga pemain PSIS Semarang

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PSM Makassar menjalani tiga laga away berturut-turut dengan waktu berdekatan.

Lawatan awal PSM Makassar di laga AFC Cup melawan Hai Phong di Vietnam.

Kemudian berlanjut ke Samarinda melawan Borneo FC.

Perjalanan terakhir Laskar Pinisi berhadapan PSIS Semarang, di Jawa Tengah, Sabtu (30/9/2023).

Tiga laga away ini, Pasukan Ramang harus menelan kekalahan.

Tentu ini bukan hal yang mudah bagi M Arfan cs.

Pasalnya menjalani dua kompetisi berbeda dengan rentan waktu berdekatan sangat menguras energi.

Hal itu sangat terlihat dari performa Juku Eja di tiga laga itu.

Akibatnya pemain banyak yang mengalami masalah pada kebugaran.

Beberapa pemain harus dipasang di posisi baru.

Kemudian, pilar utama absen bela Pasukan Ramang.

Inilah sederat dinamika dalam tubuh PSM Makassar yang mengakibatkan performa di lapangan kurang maksimal.

Pelatih PSM Bernardo Tavares mengakui bahwa perjalanan tersebut sangat melelahkan.

Apalagi pemain yang harus berlari di lapangan.

Namun anak asuhnya menunjukkan etika yang bagus dan kerja keras dalam pertandingan.

“Saya capek dan saya lelah bayangkan pemain. Mereka harus bertanding. Terimakasih kepada pemain yang sudah memberikan energi ekstra pada hari ini,” katanya usai lawan PSIS Semarang, Sabtu (30/9/2023).

Hasil ini membuat PSM Makassar berada di peringkat 14 klasmen sementara dengan 18 poin.

Hanya beda lima poin dari Arema Fc yang berada dalam zona degradasi.

Tentu ini mengancam keamanan PSM Makassar untuk tetap berada di kompetisi kasta teritinggi Indonesia.

Namun demikian, kompetisi masih cukup panjang untuk melakukan evaluasi.

Beberapa pemain kurang kontribusi untuk tim.

Sehingga performa PSM Makassar menurun drastis.

Bahkan di laga terakhir Laskar Pinisi menurunkan tujuh pemain muda untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan pemain lain.

Tentu ini pemandangan yang cukup bagus namun punya resiko yang besar.

Pemain muda yang belum banyak jam terbang bisa mendapatkan pengalaman.

Di saat yang sama resiko kekalahan dan blunder mengintimidasi Pasukan Ramang.

“Lihat berapa banyak pemain akademi kita yang main hari ini dan juga pesan kepada suporter kita melakukan keajaiban musim lalu, musim ini kita harus rendah hati karena musim ini PSM akan berjuang untuk tidak degradasi,” pungkasnya.

Pengamat Sepakbola, Budiardjo Thalib mengatakan lini depan PSM Makassar Donald Bissa dan Adilson Silva belum padu.

Duet baru ini memang harus dipasangkan dari menit awal melihat situasi yang ada.

Tidak ada pilihan lain bagi Tavares setelah Everton absen karena mengalami masalah.

Dia menjelaskan duet tersebut belum mempunya naluri gol seperti penyerang lainnya.

Ini menjadi bahan evaluasi pelatih dan manajmen untuk mengambil langkah di putaran kedua.

“Saya melihat dengan tidak adanya Everton kita sedikit pincang di depan, walaupun Everton jarang buat gol tapi dia sosok penyerang yang bisa memberikan kontribusi,” katanya kepada tribun timur, Minggu ( 1/10/2023).

“Duet yang sekarang ini saya belum lihat begitu padu. Dan ada beberapa celah, kita bicara naluri seorang penyerang,” singkatnya.

Laporan Kontributor TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR, M Yaumil

Berita Terkini