TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Miss Aura Internasional 2022 Riskyana Hidayat tampil anggun dengan busana rancangan Yusuf Isvania, Desainer asal Sulawesi Selatan.
Riskyana Hidayat mengenakan gown milik Yusuf Isvania saat menyematkan mahkota kepada penerusnya dalam ajang Miss Aura International 2023 di Antalya, Turki, Jumat (29/9/2023).
Yusuf Isvania mendesain gaun berwarna coklat keemasan senada dengan kulit Riskayana Hidayat.
Detail keemasan di seluruh busana membuat penampilan Riskyana semakin memikat.
Konsep gaun tersebut kata Yusuf mengangkat tema The Golden Aura.
Gaun tersebut tetap memiliki ciri khas Indonesia, memiliki motif ukir dan dikerjakan selama dua bulan.
"Karena acara internasional, saya mengangkat konsep The Golden Aura, saya kasi nama aura karena dia benar-benar magic, dia orang pertama di Indonesia yang menang di ajang ini," ucap Yusuf Isvania kepada Tribun-Timur.com, Kamis (28/9/2023).
Rasa bangga dirasakan oleh Yusuf karena karyanya mendapat panggung di ajang internasional, meskipun ini bukan kali pertama fesyen miliknya digunakan di ajang internasional.
Tahun 2022 lalu, ia pernah diminta oleh desainer tanah air, Ivan Gunawan merancang gaun untuk kontestan Australia di ajang Miss Grand Australia, Amber Sidney.
*Desainer Berbakat Asa Desa di Pinrang
Anak desa asal Kabupaten Pinrang Yusuf Isvania sukses mengharumkan namanya lewat keahliannya di dunia fashion design.
Yusuf Isvania tak hanya dikenal di Indonesia, namanya tembus di kanca internasional berkat karya-karya artistiknya.
Berawal dari keberaniannya merantau di kota 'daeng'- julukan Makassar, ia menjadi sales di pusat perbelanjaan di Makassar selama dua tahun.
Sampai akhirnya Yusuf bertemu dengan salah satu agensi model, menawarkannya untuk terjun di dunia modeling.
Tak lama setelah itu, ia merasa tak punya kemistri menjadi seorang model, sampai akhirnya Yusuf mencari peluang kerja lain yang sesuai dengan kemampuannya.
Sadar akan bakatnya di bidang seni lukis, pria kelahiran 1990 ini terus mengasah skillnya hingga menemukan profesi yang tepat untuknya, fashion designer.
"Seni melukis dari kecil saya geluti, memang hobiku, suka menggambar. Kalau pelajaran lain saya kurang," katanya.
Namun tidak mudah untuk mendapatkan posisinya sekarang ini, ia terus belajar dan tak pernah berhenti mencoba.
Yusuf bahkan tidak berlatar belakang pendidikan fesyen desain, ia hanya berasal dari sekolah pesantren di Kabupaten Pinrang.
Ia banyak belajar secara otodidak, padahal waktu itu konten-konten di YouTube belum terlalu memadai.
"Awal-awal saya datangi penjahit satu ke penjahit lainnya, saya cari tukang payet, sampai saya kursus untuk belajar pola selama satu Minggu," ungkapnya.
Sosok Anne Avianti, perancang busana sekaligus pelopor kebaya kontemporer kebangsaan Indonesia merupakan inspiratornya.
Kisah-kisah hidup Anne Avianti menginspirasi Yusuf untuk melangkah lebih maju memperbaiki karir dan taraf hidupnya.
Setiap karya yang dibuat Yusuf bahkan menyerupai kreasi Anne saking terbayang-bayangnya karya dari sang idola.
Belakangan ia sadar bahwa busana-busana yang dimiliki punya ciri khas sendiri, ia punya gaya dengan konsep busana peagent (kecantikan).
Untuk pertama kalinya, karya milik Yusuf menang di ajang Top Model Sutra Sulsel pada 2012 lalu.
Dari situ, ia terus terdorong untuk menjadi desainer andal nan terkenal.
Beragam kompetisi pun diikuti, bahkan Yusuf telah menyabet banyak penghargaan, diantaranya Best Traditional Costume PPI 2016.
Kemudian 2nd Runner Up Best Evening Gown PPI 2018, The winner Best Evening Gown PPI 2019, The winner Best Evening Gown PPI 2022. (*)