TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Sebanyak 2.374 jiwa atau 746 Kepala Keluarga (KK) di Bulukumba mengalami krisis air bersih.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bulukumba, Akrim A Amir, Selasa (26/9/2023).
Saat ini, BPBD Bulukumba telah mendistribusikan 185 ribu liter air bersih kepada 746 KK.
Dari 2.374 jiwa warga Bulukumba krisis air terdiri dari tiga kecamatan yaitu Kecamatan Gantarang, Ujung Bulu dan Ujung Loe.
Khusus di Kecamatan Gantareng, ada tiga desa yaitu Desa Bontonyeleng, Desa Polewali dan Desa Palambarae mengalami krisis air bersih.
Sementara Kecamatan Ujung Bulu berada di Kelurahan Kasimpureng.
Kecamatan Ujung Loe berada di Desa Tamatto dan Desa Seppang mengalami krisis air bersih.
Sementara Bupati Bulukumba, Muchtar Ali Yusuf mengungkapkan, salah satu penyebab krisis air bersih di Bulukumba ialah banyaknya sumur bor tak berfungsi.
Salah satu masalah dihadapi masyarakat saat membuat sumur bor yaitu tak melakukan survey geolistrik terlebih dahulu.
"Kalau pun dilakukan survey geolistrik maka jangan saat musim hujan karena tidak akan didapatkan hasil yang akurat. Kalau mau survei harus saat musim kemarau," ujarnya.
Muchtar juga meminta kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk membantu BPBD mendistribusikan air bersih ke warga.
"Saya mengajak ASN untuk peduli, maksimalkan sumberdaya yang kita miliki," harapnya.
BPBD harus disupport agar bisa lebih maksimal dalam melayani permintaan suplai air bersih.
"Saya ingin pembuatan sumur bor harus dilakukan secara tepat, jangan sampai tidak memberikan manfaat untuk memenuhi kebutuhan air bersih," ujarnya.