“Pada saat laga selesai, pemain yang dilanggar (M Sihran) mendatangi saya, (M Sihran) menyampaikan kepada saya "sorry coach", kalian bisa lihat ini bukan pelanggaran ini diving,” tegas Tavares.
Pertandingan ini benar-benar mengecewakan serta merugikan skuad Ramang.
Performa wasit sangat menjadi sorotan. Tiga kartu kuning untuk PSM di babak pertama.
Dan pinalti untuk Borneo terasa janggal.
Menurut Tavares, pengadil lapangan tidak menghargai pemain PSM Makassar yang bekerja keras.=
“Saya menghargai Borneo, mereka punya peluang kita juga, tapi wasit tidak respek kepada kita dan kita layak mendapatkan respek,” ucapnya.
“Di pertandingan ini juga (wasit) membuat banyak kesalahan. Lihat tiga kartu kuning di babak pertama dengan mudah sekali,” sambungnya.
Pelatih yang membawa PSM juara musim lalu menambah kritiknya kepada perangkat keempat di pinggir lapangan.
Sebelum laga dimulai, Tavares berbicara kepada perangkat keempat itu agar membantu wasit utama di dalam lapangan.
Akan tetapi jawaban yang menohok diberikan oleh perangkat pertandingan itu.
Bahwa headsetnya tidak berfungsi untuk memberikan informasi kepada wasit utama.
Hal ini tambah membuat Tavares geram.
“Pada saat laga tadi perangkat keempat wasit saya sempat berbicara kepada dia, saya sampaikan bantu wasit utama di lapangan, dia bilang, headset saya tidak berfungsi untuk menyampaikan sesuatu ke dalam. Alasan seperti apa ini, apakah mereka melakukan pekerjaannya,” tutup juru taktik PSM,
Pemain PSM, Donald Bissa merasa sangat kecewa dengan pengadil lapangan Ginanjar Rahman.
Keputusannya sangat merugikan Pasukan Ramang.