TRIBUN-TIMUR.COM - Penyebab Bripka Fernandoz seorang polisi lalulintas mendadak jadi sopir ambulans.
Bripka Fernandoz ternyata tak tega melihat kondisi sopir ambulans yang berhenti di tol karena mengantuk berat.
Sementara, ambulans tersebut sedang mengangku seorang pasien.
Saat melintas di jalan Tol Pekanbaru-Dumai di Riau, Bripka Fernandoz melihat ada ambulans sedang berhenti di tepi jalan.
Bripka Fernandoz Polantas dari Satuan Patroli Jalan Raya (PRJ) ambilalih kendali ambulans tersebut.
Ia tak tega melihat kondisi pasien jika ambulans harus berhenti lama.
Ambulans tersebut tampak berhenti di KM 50 Tol Pekanbaru - Dumai, videonnya beredar.
Kondisi dua pintu terbuka dan lampu sirine yang menyala.
Saat didatangi polisi, rupanya sopir ambulans tersebut mengaku mengantuk sehingga memilih menepi agar tidak membahayakan.
Ambulans tersebut membawa pasien dengan keluhan patah pinggang menuju RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau di Kota Pekanbaru.
Kedua polisi itu tanpa pikir panjang menggantikan sopir ambulans menuju rumah sakit.
Video tersebut diunggah oleh akun TikTok @andozzld pada Rabu (19/9/2023).
Hingga artikel ini dimuat, video aksi polisi gantikan sopir ambulans itu telah mendapat 2,6 juta penayangan.
Diketahui, personel Polantas tersebut adalah Aiptu Jansen Sihombing dan Bripka Fernandoz Sihombing.
Bripka Fernandoz yang membawa mobil ambulans ke rumah sakit, sedangkan Aiptu Jansen yang melakukan pengawalan dengan mobil patroli.
Kejadian itu bermula saat keduanya melakukan patroli pada Rabu (19/9/2023) dini hari.
Hal tersebut diceritakan Bripka Fernandos saat dikonfirmasi TribunPekanbaru.com.
"Kami ketika itu sedang melaksanakan patroli antisipasi microsleep (tertidur sesaat) pengemudi. Kita mulai patroli mulai jam 01.00 WIB," kata dia, Sabtu (23/9/2023).
Mobil ambulans tersebut ditemukan petugas sekira pukul 03.30 WIB di jalur B kilometer 50 arah dari Dumai menuju Pekanbaru.
Mulanya, petugas menduga mobil tersebut pecah ban namun saat didekati, sang sopir sedang tertidur.
Padahal dalam ambulans itu juga ada seorang pasien laki-laki yang ditemani istri dan dua anaknya.
"Kami kira awalnya entah pecah ban atau gimana, maka saya dan senior saya mendekat. Ternyata supir ambulans saya lihat posisinya ketika itu sedang memejamkan mata," jelas Bripka Fernandoz.
Kemudian, Bripka Fernandoz menyapa sopir tersebut dan menanyakan mengapa berhenti di bahu jalan.
"Setelah saya tanyakan, sopir ini bilang dia lagi membawa pasien patah pinggang rujukan rumah sakit di Bagansiapiapi, Rokan Hilir (Rohil) yang mau dioperasi pada pagi hari," ungkap Bripka Fernandoz.
"Dia kelelahan dan mau tidur sebentar karena mengantuk sekali, karena sudah jalan beberapa trip," tambahnya.
Karena kondisi genting, kedua polisi itu berinisiatif untuk menggantikan supir ambulans guna mengemudikan kendaraan, membantu sampai ke tujuan.
"Saya langsung ambil alih kemudi, sementara senior saya mengawal dengan mobil patroli. Karena ini kondisi genting, pasien harus sampai tepat waktu," ucapnya.
Bripka Fernandoz mengaku mengemudikan ambulans dengan hati-hati demi menjaga kenyamanan dan keamanan pasien.
"Saya juga bilang ke pasien dan keluarga, kalau ada yang tidak nyaman sampaikan saja.
Namun syukurnya tidak terjadi apa-apa. Waktu tempuh sampai di rumah sakit sekitar 1 jam lebih," terang Bripka Fernandoz.
Dikonfirmasi terpisah, Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Riau, Kombes Dwi Nur Setiawan membenarkan dua petugas yang viral tersebut merupakan anggotanya.
"Aiptu Jansen dan Bripka Fernandoz merupakan personel Satuan Patroli Jalan Raya (PJR) Ditlantas Polda Riau. Mereka yang membantu ambulans kemarin, karena sopirnya mengantuk," kata Dwi kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApps, Jumat (22/9/2023).
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com