TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Dugaan pungutan liar atau pungli terjadi di SPBU Lanipa, Kecamatan Ponrang Selatan, Kabupaten Luwu santer dibicarakan.

Dari informasi yang dihimpun, petugas SPBU Lanipa diduga meminta Rp5 ribu setiap pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dilakukan petani dan nelayan.

Padahal, surat keterangan pengisian bahan bakar dari dinas terkait, sudah diperlihatkan.

Kasat Reskrim Polres Luwu AKP Muhammad Saleh pun membenarkan hal tersebut.

Saleh mengaku, telah mendapatkan informasi dugaan pungli yang terjadi di SPBU Lanipa.

"Iya betul, informasinya sudah masuk," jelasnya, Selasa (12/9/2023).

Kata Saleh, pihaknya saat ini sedang melakukan penyelidikan atas dugaan pungli tersebut.

"Sekarang sudah ada anggota yang lakukan penyelidikan," terangnya.

Sementara Kepala Dinas Perdagangan Luwu, Rahman Mandaria, kepada wartawan mengaku tidak membenarkan tindakan yang diambil petugas SPBU.

Menurut Rahman, ia tak menemukan aturan penambahan jumlah biaya selain takaran pembelian BBM.

“Selama ini saya tidak pernah mendengar aturan tersebut,” pungkasnya.

DPRD Juga Ikut Soroti

Sementara Wakil Ketua DPRD Luwu Zulkifli juga akan memanggil Manager SPBU Lanipa.

"Betul dinda. Kami sementara agendakan hiring dengan Manager SPBU Lanipa di hari Senin nanti," jelasnya, Selasa (12/9/2023).

Politisi Partai Golkar mengaku, dalam hiring tersebut, DPRD Luwu juga akan mengundang perwakilan elemen petani.

"Semua dipanggil, termasuk perwakilan petani juga," ujarnya.

Menurut Zulkifli, adanya rekomendasi apabila dugaan pungli itu dilalukan masih menunggu kesimpulan hasil rapat

"Iye nanti kita lihat hasil rapatnya dinda kesimpulannya seperti apa," terangnya.

Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana