Haul Jenderal M Jusuf

Rumah Panglima ABRI Era Soeharto M Jusuf Amir di Kajuara Bone Mulai Lapuk

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rumah pribadi Jenderal Muhammad Yusuf Amir di Kelurahan Awang Pone, Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone, Jumat (8/9/2023)

TRIBUN-TIMUR.COM, BONE - Rumah pribadi Jenderal TNI (Purn) Andi Muhammad Jusuf Amir (23 Juni 1928 - 8 September 2004) mulai lapuk.

Kediaman Menteri Pertahanan dan Keamanan Indonesia ke-15 ini terletak di Jl Trans Sulawesi, Kelurahan Awang Pone, Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone.

Rumah Menteri Perindustrian Indonesia ke-9 ini sudah lama tidak dihuni.

Meski demikian, rumah tersebut tetap dijaga oleh pihak keluarga almarhum Jenderal M Jusuf.

Para keluarga Menteri Perdagangan Indonesia ke-19 masih ada di sekitar rumah pribadi tersebut.

Tampak juga rumah dalam keadaan kosong.

Beberapa bagian rumah terlihat lapuk. Dinding dan lantai kayu mulai bocor, tapi tetap berdiri kokoh.

Baca juga: Pangdam XIV Hasanuddin: Jenderal M Jusuf Sosok Prajurit Sejati

Baca juga: BREAKING NEWS: Inilah Rumah Sakit Sejarah Peninggalan Jenderal M Jusuf Panglima ABRI Era Soeharto

“Sudah tidak ditinggali lagi. Keluarga dekat semua ada di Makassar dan di Jakarta. Kondisi kosong dan sudah mulai rusak,” kata Andi Raymond Amir yang juga keponakan Jenderal M Jusuf, Jumat (8/9/2023).

Sesekali cucu-cucu Jenderal M Yusuf masuk membersihkan halaman rumah agar tidak terlalu tinggi.

Mengenang peninggalan Jendral Purnawirawan Andi Muhammad Jusuf Amir atau dikenal Jenderal M Jusuf di Kota Makassar. (Reinaldi)

Rumah berada di atas bukit ini terlihat jelas oleh setiap warga yang melintas dari arah Sinjai menuju Bone.

Pohon palem dan kelapa menjulang tinggi di sekelilingnya.

Terdapat pula pohon asam besar yang sudah berumur puluhan tahun.

“Pohon asam itu masih sepeninggalan beliau," kata Andi Raymond Amir.

Tak ada fasilitas lain layaknya rumah adat lainnya di tempat lain.

Di bagian belakang terdapat vila lantai dua berdiri di atas bukit dari rumah Jenderal M Yusuf.

Halaman
1234

Berita Terkini