TRIBUN-TIMUR.COM - Sebuah gempa bumi kuat baru-baru ini terjadi di Barat Daya Wewak, Papua Nugini, Selasa (5/9/2023) pada pukul 22:03:19 WIB.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa ini memiliki magnitudo sebesar 6.0 dan terjadi pada kedalaman 57 kilometer di bawah permukaan tanah.
Lokasi gempa terletak di koordinat 5.54 lintang selatan dan 142.82 bujur timur, berjarak sekitar 236 kilometer barat daya dari Wewak.
Gempa ini dirasakan dengan tingkat intensitas guncangan (MMI) II di Boven Digoel dan sekitarnya, Papua Selatan.
BMKG terus memantau situasi ini untuk memberikan informasi yang lebih lanjut. Tetap tenang dan waspada dalam menghadapi situasi ini.
Berikut informasi gempa bumi Wewak Papua Nugini:
#Gempa (UPDATE) Mag:6.0, 05-Sep-23 22:03:19 WIB, Lok:5.54 LS, 142.82 BT (Pusat gempa berada di darat 236 km barat daya Wewak), Kedlmn:57 Km Dirasakan (MMI) II Boven Digoel #BMKG
Mitigasi Gempa Bumi
Mitigasi gempa bumi merupakan rangkaian tindakan yang bertujuan untuk mengurangi dampak dan risiko yang diakibatkan oleh gempa bumi.
Berikut adalah upaya dilakukan untuk mengurangi risiko bencana gempa bumi yang dapat diambil dikutip dari berbagai sumber:
1. Pemahaman Gempa Bumi
Edukasi masyarakat tentang apa itu gempa bumi, bagaimana terjadinya, serta dampak dan risikonya. Dengan pemahaman ini, masyarakat akan lebih siap dalam menghadapi situasi gempa.
Baca juga: Gempa Kuat 6.3 SR Guncang Papua Selasa Malam 5 September 2023, Info BMKG Pusat Gempa Barusan
2. Pemilihan Lokasi Bangunan dan Tata Ruang yang Aman
Dalam perencanaan pembangunan, penting untuk memilih lokasi yang aman dari potensi gempa bumi. Hindari membangun di dekat patahan gempa dan wilayah yang berpotensi longsor.
3. Peningkatan Ketahanan Bangunan
Konstruksi bangunan harus memenuhi standar tahan gempa. Ini melibatkan penggunaan material dan desain struktural yang mampu mengabsorbsi dan meredam getaran gempa.
Baca juga: Gempa Bumi Baru Saja Terjadi, Gempa Magnitudo 5.0 Goyang Aceh, BMKG: Tak Berpotensi Tsunami
4. Penyediaan Evakuasi Darurat
Setiap bangunan dan lingkungan perlu memiliki jalur evakuasi yang jelas dan aman. Tempat perlindungan sementara juga harus disiapkan untuk mengakomodasi korban gempa.
5. Sistem Peringatan Dini
Pengembangan sistem peringatan dini yang dapat memberi tahu masyarakat tentang gempa yang akan datang dapat memberi waktu tambahan untuk mengambil tindakan evakuasi.
6. Persiapan Peralatan Darurat
Masyarakat perlu diberi pemahaman tentang peralatan darurat yang perlu disiapkan seperti kit pertolongan pertama, lampu senter, makanan dan air bersih cadangan, serta komunikasi darurat.
7. Pelatihan dan Simulasi
Mengadakan latihan evakuasi dan simulasi gempa secara berkala dapat membantu masyarakat dan instansi terkait dalam merespon dengan lebih efektif saat terjadi gempa bumi.
8. Perencanaan Tanggap Darurat
Pemerintah dan lembaga-lembaga terkait harus memiliki rencana tanggap darurat yang jelas dan terkoordinasi untuk mengatasi dampak gempa, termasuk dalam hal pemberian bantuan medis dan logistik.
9. Penelitian dan Pemantauan
Terus melakukan penelitian dan pemantauan terhadap potensi gempa bumi di wilayah tertentu. Hal ini dapat membantu dalam pengembangan tindakan mitigasi yang lebih spesifik.
10. Kampanye Kesadaran Masyarakat
Melalui media massa, seminar, kampanye sosial, dan pendekatan lainnya, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mitigasi gempa bumi dan kesiapan menghadapinya.
(Tribun-Timur.com/Hasriyani Latif)