TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Mohammad Rum melakukan kunjungan kerja ke Makassar, Jumat (1/9/2023).
Mohammad Rum bersama Inspektur I Bayu Fajar Nugroho menyempatkan mampir di kampus Politeknik ATI Makassar.
Rum memberikan pengarahan terkait kebijakan pengawasan internal di lingkungan Kemenperin kepada seluruh pegawai Politeknik ATI Makassar dan jajaran pimpinan satuan kerja Kemenperin di Sulawesi.
Ia menyampaikan, pengawasan difokuskan terhadap lima area strategis di tahun 2023.
Kelimanya yaitu pengawasan P3DN, kinerja dan kegiatan berisiko tinggi.
Kemudian Monev kebijakan bidang industri, implementasi manajemen risiko, serta percepatan penyelesaian tindak lanjut hasil audit.
Baca juga: Momen HUT ke-78 RI, 8 Tenaga PPPK Politeknik ATI Makassar Terima SK
Mantan Staf Ahli Pidana Khusus Kejaksaan Agung tersebut juga menyampaikan, berdasarkan hasil audit yang dilakukan masih terdapat beberapa temuan yang perlu dibenahi.
Salah satunya pengelolaan Teaching Factory di unit-unit pendidikan Kemenperin.
"Belum adanya pedoman pengelolaaan Teaching Factory sehingga tidak ada keseragaman dalam menjalankan TeFa di masing-masing satuan kerja yang membuat belum optimal," katanya.
Untuk itu, ia meminta seluruh unit pendidikan agar berkoordinasi dengan PPPVI.
Gunanya membahas kebijakan serta pedoman pelaksanaan Teaching Factory maupun kegiatan pengabdian masyarakat.
Sementara itu, Direktur Politeknik ATI Makassar Muhammad Basri menyambut baik arahan dari Irjen Kemenperin.
Baca juga: Politeknik ATI Makassar Masih Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru Lewat JARVIS Mandiri
Menurutnya, Politeknik ATI Makassar terus berbenah dalam rangka perbaikan kualitas penyelenggaran pendidikan vokasi.
Terlebih, Politeknik ATI Makassar saat ini tengah bersiap menjadi Badan Layanan Umum (BLU).
Politeknik ATI Makassar juga telah menerapkan mekanisme manajemen risiko dalam setiap kegiatannya berbasis ISO.
"Kita siap menjalankan sistem manajemen mutu dan organisasi, serta anti penyuapan berbasis ISO," jelasnya.
Setelah memberikan pengarahan, Irjen Kemenperin juga menyempatkan untuk melihat-lihat fasilitas laboratorium yang ada.(*)