Menurutnya, sosok Prabowo Subianto lebih unggul dari Ganjar Pranowo.
Walaupun demikian, Budiman tetap memandang positif Ganjar Pranowo.
Di sisi lain, secara tidak langsung Budiman menyebut Prabowo merupakan sosok pemimpin yang strategik.
"Indonesia butuh kepemimpinan yang strategik. Pak Ganjar baik, bukan buruk ya. Tapi, Indonesia butuh kepemimpinan yang strategik untuk hari ini," kata Budiman, Jumat (18/8/2023), dikutip dari Kompas.com.
Menurutnya, ke depan Indonesia butuh pemimpin yang bisa melihat keadaan global seperti kondisi ekonomi, teknologi, perang, dan masalah-masalah lainnya.
Budiman juga mengatakan, RI mestinya dipimpin oleh sosok yang punya visi misi jangka panjang.
Diketahui, Budiman telah mendeklarasikan relawan Prabowo - Budiman Bersatu (Prabu) di Semarang, Jawa Tengah.
Mau balik ke PDIP
Sebelum surat pemecatan itu keluar, Budiman Sudjatmiko menyatakan dirinya tetap ingin mendaftar ulang menjadi kader PDI-P jika betul dipecat. "Barangkali setelah beberapa tahun kesalahan saya diampuni, saya bisa daftar lagi (ke PDI-P)," ujar Budiman saat ditemui di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (22/8/2023) malam.
Budiman menjelaskan bahwa langkah tersebut akan diambil setelah dirinya menjomblo atau tidak berpartai dalam waktu yang cukup lama.
Apabila tidak diterima bergabung lagi dengan PDI-P, Budiman Sudjatmiko mengaku, baru akan mempertimbangkan untuk masuk ke partai lain.
Ia lantas menyebut Partai Solidaritas Indonesia (PSI) hingga Gerindra menjadi opsi jika PDI-P tidak mau menerimanya lagi.
"Tentu saja, kalau saya tidak menjadi anggota PDI Perjuangan, tentu saja saya ya berpolitik pasti. Tapi mungkin jomblo dulu gitu, tidak berumah tangga dulu secara politik," katanya.
"Ya itu (Gerindra) juga menjadi salah satu opsi. Tapi pastinya itu setelah melewati masa jomblo yang cukup lama," ujar Budiman Sudjatmiko lagi.
Hingga saat ini, PDI-P masih belum kunjung memecat Budiman Sudjatmiko.(*)