TRIBUN-TIMUR.COM - Viral di berbagai platform media sosial, sebuah video menampilkan seorang mahasiswi non-Muslim bernama Monika Eliada kuliah di Universitas Muhammadiyah Riau dan berhasil mencapai prestasi gemilang dengan mendapatkan nilai A dalam mata kuliah Al-Islam.
Awalnya ideo tersebut diunggah Monika di TikTok dengan akun @monika.eliada pada Rabu (16/8/2023).
Video tersebut kemudian menyebar secara luas melalui sejumlah akun lainnya.
Sang pemilik akun TikTok dengan lugas menceritakan pengalaman pribadinya saat menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Riau, yang dikenal sebagai institusi pendidikan Islam yang diawasi oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
Namun, yang menarik perhatian adalah bahwa meskipun mahasiswi tersebut beragama Kristen, ia berhasil mengukir prestasi gemilang dengan meraih nilai A dalam mata kuliah Al-Islam.
Baca juga: Profil Monika Mahasiswi Kristen Dapat Nilai A Mata Kuliah Al-Islam di Universitas Muhammadiyah
Fenomena ini telah menjadi topik hangat di berbagai platform media sosial.
Terkait mahasiswi non-Muslim yang berkuliah di Universitas Muhammadiyah, Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Bambang Setiaji membenarkan bahwa mahasiswa Muslim dan non-Muslim yang berkuliah di Universitas Muhammadiyah memiliki mata kuliah agama.
"Iya (ada mata kuliah agama untuk mahasiswa)," ujar mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) ini kepada Kompas.com, Minggu (20/8/2023).
Bambang menjelaskan, setiap mahasiswa Universitas Muhammadiyah wajib mengikuti rumpun mata kuliah agama dan Kemuhammadiyahan atau disebut Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK).
Mata kuliah AIK dapat terlaksana selama empat atau lebih semester dengan masing-masing semester memiliki nama mata kuliah yang berbeda.
Baca juga: Biarawati Juga Kuliah di Universitas Muhammadiyah, Suster Yemi: Muhammadiyah Islam Nasionalis
Sebagai contoh, mata kuliah ini di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) terdiri dari Agama, Ibadah dan Muamalah, Islam dan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni (IPTEKS), serta Kemuhammadiyahan.
Sementara di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) namanya menjadi Agama Islam 1, 2, 3, dan Kuliah Intensif Agama Islam.
Nama mata kuliah di rumpun Al Islam dan Kemuhammadiyahan ini berbeda untuk setiap kampus.
Selain itu, penggunaan namanya hanya ditujukan bagi mata kuliah mahasiswa Muslim yang mendapatkan kuliah agama Islam dari kampus.
Baca juga: Birawati Ermelinda A Hale Juga Kuliah di Universitas Muhammadiyah hingga Belajar Bahasa Arab
Bambang menjelaskan, kampus yang ditempati oleh banyak mahasiswa non-Muslim akan mendapatkan guru sesuai agamanya.