TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua Umum PSSI Erick Thohir ancam PSM Makassar tak dibantu dalam hal renovasi stadion.
Statmen Erick Thohir tersebut buntut pelatih PSM Makassar tak melepaskan pemainnya Dzaky Asraf untuk ikut TC Timnas U-23 beberapa waktu lalu.
Hal itu membuat Ketum PSSI Erick Thohir geram dan mengambil tindakan tegas khususnya untuk pelatih PSM dan Persija Jakarta.
Erick Thohir memberikan peringatan keras kepada juru taktik dua klub tersebut dimana tidak akan dibantu pendanaan dalam hal pengelolaan stadion.
Tentu statmen Erick Thohir tersebut menjadi alarm bagi PSM Makassar dan suporter.
Pasalnya, pecinta PSM Makassar sangat mendambakan pembangunan stadion agar segera terealisasi.
• Ujung Tombak PSM Kurang Tajam, Pengamat Bandingkan Everton Nascimento dengan Ramadhan Sananta
Presiden The Maczman, Ocha Alim mengatakan, tim harus mengalah demi kepentingan Timnas.
Menurutnya, kepentingan Timnas di atas kebutuhan klub itu sendiri.
Apalagi hal ini diseret-seret kepada intervensi bantuan pembangunan stadion.
“Kita tahu bahwa kebutuhan tim sangat butuhkan tapi jauh lebih penting ketika Timnas membutuhkan kita, kita harus legowo mengikuti itu karena inikan atas nama negara,” katanya kepada tribun timur, Kamis (17/8/2023).
Ocha sepakat dengan tindakan tegas Ketum PSSI tersebut.
Bahwa klub harus patuh dan tunduk pada kebijakan PSSI terkait pemanggilan pemain ke Timnas.
Menurutnya, pembangunan stadion untuk PSM tidak sebanding dengan satu pemain ke Tc Timnas U-23.
Selain itu, pemanggilan tersebut juga punya dampak positif ke timnya.
Pemain mendapatkan pengalaman baru berlatih dengan Timnas. Di sisi lain pemain juga bisa berkontribusi kepada tim.
“Kita kan pikir PSM mau direnovasi stadion itukan sangat luar biasa dibanding seumpamanya satu pemain yang dibutuhkan Tavares tidak berikan,” jelas Presiden The Maczman itu.
“Jadi kalau saya ketum PSSI memang harus pertegas, siapapun itu tidak tebang pilih, harus dikirim. Walaupun memang tidak ada pilihan lagi bagi Tavares,” sambungnya.
Sebagai orang yang mencari suaka di Indonesia, pelatih asing baiknya mengikuti kebijakan yang ada.
Khususnya yang bersangkutan dengan pemanggilan pemain untuk membela Timnas Indonesia.
PSM Makassar memang krisis pemain karena faktor cidera, akumulasi kartu, serta hal lainnya.
Juru taktik PSM, juga kekurangan pemain U-23 dalam tim sementara kompetisi mewajibkan klub untuk memainkan pemain U-23 dalam suatu pertandingan.
Hal ini yang kemudian tumpang-tindih antara kepentingan klub dan Timnas.
“Walaupun kebutuhan kita untuk tim sangat luar biasa, tapi apa boleh buat karena ini panggilan maka mau tidak mau memang kita harus kirim kita punya utusan,” pungkasnya. (*)